Residen Bahagian Kuching Akan Suarakan Road Tax PLBN Aruk di Sosek Malindo

Pria yang memiliki garis keturunan dari Jogjakarta ini membenarkan bahwa menjadi keharusan hadirnya road tax di PLBN Aruk.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Residen Bahagian Kuching, Sarawak, Malaysia, Haji Shukarmin Bin Haji Chaseman saat memberikan cinderamata kepada Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, Senin (20/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Residen Bahagian Kuching, Sarawak, Malaysia, Haji Shukarmin Bin Haji Chaseman mengungkapkan, selain ingin melihat langsung jalan akses darat Aruk hingga ke Sambas, ia berencana akan melanjutkan lawatannya ke Kota Singkawang.

"Inilah pertama kalinya saya menjejakkan kaki di Bumi Sambas, walau pun pada tahun 1984, kalau tidak salah, saya pernah sampai ke Singkawang, tidak jauh saja. Dulu dari Entikong kemudian ke Pontianak, kali ini melintasi jalan baru langsung ke Sambas," ungkapnya, Senin (20/11/2017).

(Baca: Temui Lawatan Residen Bahagian Kuching, Atbah Jajaki Sejumlah Kerjasama )

Pria yang memiliki garis keturunan dari Jogjakarta ini membenarkan bahwa menjadi keharusan hadirnya road tax di PLBN Aruk.

"Apa yang dicanangkan Bupati Sambas, harus ada road tax di PLBN Aruk. Memang, kami datang mau masuk dari PLBN Aruk pun harus mengurus road tax terlebih dahulu ke Entikong. Jadi sopir saya mengurusnya terlebih dahulu pekan lalu di Entikong," jelasnya.

(Baca: Residen Bahagian Kuching Lawatan Kerja ke Sambas )

Dengan dioperasikannya road tax di PLBN Aruk, menurut Shukarmin tentunya akan memudahkan berbagai aktivitas warga dari kedua wilayah tersebut.

"Inilah permulaan Pak Bupati, walau pun belum ada perjanjian resmi. Tapi akan mempererat hubungan kerjasama ke depan. Jadi hubungan komunikasi sudah kita mulai, walaupun secara resmi sebenarnya aturan antara negara, hanya Kuala Lumpur dan Jakarta saja yang boleh berkomunikasi," terangnya.

Menurut kisahnya, pertemuan pejabat kedua negara sering dilaksanakan. Sosek Malindo sudah diadakan sebanyak dua kali, untuk pertama kalinya pada tahun lalu di Langkawi, Malaysia dan yang kedua kali ini di Singkawang.

"Ada juga pertemuan yang pernah diadakan di Pontianak dan Bogor, yang pernah saya hadiri. Isu-isu yang dibahas di antaranya terkait road tax di setiap kali pertemuan," ujarnya.

Shukarmin memuji pembangunan PLBN Aruk yang lebih megah dari milik Malaysia. Ia bahkan menyebutkan kemegahan PLBN Aruk seperti sebuah bandara.

"Jika road tax di PLBN Aruk sudah beroperasi, tidak hanya pejabat pemerintah saja yang bisa saling berkunjung, tetapi warga masyarakat kedua wilayah juga bisa saling mengunjungi," sambungnya.

Kepada wartawan, Shukarmin menjelaskan bahwa Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) di Malaysia telah mengoperasikan road tax sejak tahun 2011.

"Cuma di sebelah Indonesia saja yang belum. Selama ini cukup menyulitkan, karena kalau mau ke sini harus mengambil road tax ke Entikong. Dengan dorongan Bupati tadi, kami sangat mendukung itu supaya wisata dan ekonomi kedua wilayah semakin berkembang," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved