Pentas Seni Budaya Dayak Ketapang Dimulai

Rapat Kerja, Pentas Seni Budaya Dayak, Pameran dan Musyawarah Adat V Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang 2017 resmi dimulai.

Penulis: Subandi | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SUBANDI
Gubernur Kalbar, Bupati Ketapang dan lain-lain berfoto bersama saat pembukaan Rapat Kerja, Pentas Seni Budaya Dayak, Pameran dan Musyawarah Adat V DAD Ketapang 2017 di Pentas Seni Budaya Ketapang samping Pendopo Ketapang, Minggu (19/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Rapat Kerja, Pentas Seni Budaya Dayak, Pameran dan Musyawarah Adat V Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang 2017 resmi dimulai.

Pembukaan dilakukan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis di Pentas Seni Budaya Ketapang samping Pendopo Ketapang, Minggu (19/11/2017).

“Kegitan ini sangat bermanfaat untuk membangun masyarakat Dayak bersama-sama suku lain dan Pemerintah. Terutama dalam rangka percepatan pembangunan,” kata Conelis kepada awak media di Ketapang usai membuka acara tersebut.

(Baca: Nyanyikan Lagu Indonesia Raya Stanza 3 di Pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak )

Ia menegaskan melalui organisasi DAD bisa membantu pemerintah melakukan pembangunan fisik maupun non fisik. Misalnya memberikan berbagai pemahaman kepada masyarakat Dayak pedalaman yang benar terhadap berbabagi hal.

“Contohnya mengenai masalah rabies beberapa waktu lalu. Orang Dayak di pedalaman ada yang tidak mau peliharaanya disuntik rabies. Jadi ini harus diluruskan dan tugas DAD memberikan pemahaman kepada mereka,” ungkapnya.

Ia juaga berpesan saat musyawarah adat khususnya pada pemilihan ketua DAD Ketapang harus dilakukan secara musyawarah mufakat. Serta tidak melanggar prosedur dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART).

“Utamakan musyawarah mufakat dalam memilih ketua. Pilihlah yang mau mengabdikan dirinya untuk kepentingan bersama. Organisasi ini adalah orang-orang sosial karena tidak ada gajinya apalagi tunjangan,” tuturnya.

Bupati Ketapang, Martin Rantan menegaspan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang mendukung acara ini. Serta membuka peluang bagi organisasi etnis lain menyelenggarakan kegiatan serupa atau lain sebagainya yang positif.

“Misalnya hari ini Dayak, mungkin yang akan datang oleh Melayu, Jawa, Tionghua, Madura, Batak dan lain-lain. Silakan guanakan tempat ini (Pentas Seni Budaya Ketapang-red),” kata Buapti saat menyampaikan kata sambutan.

Bahkan menurut Bupati Pentas Seni Budaya Ketapang tak hanya untuk kegiataan suku. Tapi juga boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan atau lainnya. “Silakan gunakan asalkan untuk kemajuan daerah Ketapang ini,” ucapnya.

Ia berharap pada kegiatan DAD ini bisa melestarikan adat dan budaya khususnya Dayak. Serta menjadikan moment menciptakan rasa aman pada masyarakat. Termasuk dalam hal dunia usaha, sosial kemasyarakatan dan lain-lain.

“Pemerintah tak hanya membangun secara fisik seperti jalan, jembatan dan sebagainya. Tapi hal penting adalah membangun rasa aman. Kalau daerah aman Pemerintah pasti mudah membangun tapi kalau tak aman pasti susah,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved