Berita Video
Pembukaan Makan Tambol Sepuasnye, Sederhana Namun Punya Makna Sangat Dalam
Edi diberi kesempatan membuka acara ini dengan menghamburkan beras kuning dan memerciki peserta yang lain dengan tepung beras.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seprahan akbar bertajuk Makan Tambol Sepuasnye yang dilaksanakan Persatuan Mahasiswa Melayu bersama Persatuan Orang Melayu (POM) Kalbar dihadiri wakil walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
(Baca: Link LIVE STREAMING - Final China Open 2017, Marcus/Kevin Hadapi Musuh Bebuyutan )
Edi diberi kesempatan membuka acara ini dengan menghamburkan beras kuning dan memerciki peserta yang lain dengan tepung beras pada kegiatan yang digelar di halaman parkir Masjid Mujahidin, Minggu (19/11/2017) pagi.
Bersama-sama dengan ketua POM Kalbar, Edi membuka acara tersebut.
Edi Rusdi Kamtono mengatakan, meski sederhana namun makna kegiatan ini dinilainya sangat dalam, menunjukkan semangat silaturahmi Puak Melayu.
"Tali silaturahmi terjalin, ini terlihat dari masyarakat yang datang dengan sukarela tanpa paksaan, ikhlas kemari untuk bertemu dan saling sapa," ujarnya.
(Baca: Detik-detik Tim Inafis Polresta Pontianak Lakukan Identifikasi Mayat Wanita Bersimbah Darah )
Dia berharap kegiatan ini terus dilestarikan dan lebih melibatkan masyarakat melayu lainnya.
Terbentuknya organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kebudayaan seperti POM menurut Edi membawa sisi positif pada pertumbuhan ekonomi kreatif.
Ini adalah fakta yang jarang bisa dilihat oleh masyarakat.
Dengan adanya POM dia mengatakan ekonomi kreatif di Pontianak jadi diminati, omset pengerajin aksesoris melayu seperti tanjak misalnya menjadi meningkat.
Hal ini menarik untuk mendapat perhatian khusus karena kebudayaan adalah sesuatu yang tidak pernah habis dan cukup untuk digali.
"Kita harus bisa berpikir bagaimana kebudayaan tidak hanya menjadi identitas, tapi mampu menghasilkan nilai ekonomi, mungkin ke depan kita bisa kembangkan makanan khas Melayu," ujarnya.
Masih banyak kebudayaan lain yang menurutnya bisa digali, misalnya makanan.