Pahmi: Generasi Muda Banyak Tak Kenali Pahlawan di Daerah

Mereka terus di sibukkan keingintahuannya dengan fashion dan style, sehingga mereka pun melupakan sang pendiri negeri,

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / Tito Ramadhani
Pahmi Ardi, mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), aktivis dan juga sebagai Ketua Forum Mahasiswa Bidik Misi Poltesa. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Hari Pahlawan merupakan momentum dimana seharusnya kita kembali merefleksikan semangat pahlawan negara dalam menumpas penjajahan.

Satu di antara mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Pahmi Ardi mengungkapkan, bahwa Pahlawan Nasional harus lah dijadikan sosok idola dan inspirasi bagi kalangan generasi muda saat ini.

"Tidak hanya artis yang dijadikan sebagai sebuah idola, namun sangat penting bagi kita untuk menjadikan sang pelopor berdirinya negeri ini untuk dijadikan sebagai sosok yang di idolakan ataupun di jadikan sebagai inspirasi," ungkapnya Jumat (10/11/2017).

Pemuda yang aktif sebagai aktivis kampus, dan juga merupakan Ketua Forum Mahasiswa Bidik Misi Poltesa ini mengatakan, terkhusus bagi mahasiswa dan pemuda yang notabene saat ini ditenggelamkan oleh arus modernisasi dan globaliasi.

(Baca: Belum dapat Dukungan Partai, Karolin: Saya Masih PDI Perjuangan )

"Banyak di antara generasi saat ini khususnya mahasiswa dan pemuda yang mereka tidak kenal dengan pahlawan negeri in, terutama pahlawan daerahnya sendiri. Mereka terus di sibukkan keingintahuannya dengan fashion dan style, sehingga mereka pun melupakan sang pendiri negeri," jelasnya.

Untuk di Kabupaten Sambas, menurut Pahmi banyak pahlawan daerah yang tidak diketahui kalangan generasi muda saat ini, padahal para pahlawan tersebut, telah berkorban banyak dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

(Baca: Tetes Air Mata Iringi Keluarnya Telur Penyu di Paloh )

"Mungkin ketika menyebut sosok pahlawan asal Kabupaten Sambas, yang terbersit dalam pikiran kita hanyalah Tabrani Ahmad, Muhammad Basyuni Imran dan Ahmad Sood. Namun untuk pahlawan-pahlawan lain yang sekiranya juga berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia di Sambas itu banyak, yang tidak kita kenal terutama 22 nama-nama lainnya yang ada di Makam Pahlawan Sambas," paparnya.

Hal lain yang menyebabkan pahlawan daerah banyak yang tidak dikenal, adalah karena kurangnya pemberiaan pembelajaran yang intens dalam dunia pendidikan untuk membahas sejarah pahlawan Sambas.

"Tidak termuatnya mata pelajaran sejarah perjuangan pahlawan Sambas secara khusus, dalam muatan kurikulum pendidikan di Kabupaten Sambas. Sehingga membuat banyak anak muda dan generasi saat ini yang tidak mengetahui akan pahlawan di daerahnya sendiri," terang Pahmi.

Menurutnya, pembelajaran tentang pahlawan ataupun sejarah daerah yang seharusnya menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi kita, haruslah menjadi sebuah keharusan.

"Kenapa dari waktu pendidikan dasar sampai pendidikan menengah ke atas kita selalu di ajarkan tentang Pahlawan Nasional yang notabene itu kebanyakan dari pulau Jawa, Sumatera dan sebagainya. Terus kenapa kita hanya diajarkan sedikit sekali, bahkan mungkin di sekolah tertentu tidak ada sama sekali, tentang sejarah pahlawan dari daerah kita sendiri. Sehingga yang terjadi saat ini adalah ketika kita di tanya siapa pahlawan kita, oleh orang dari luar daerah kita, malahan kita terkadang bingung untuk menjawabnya," tegasnya.

Dengan demikian, muatan pelajaran sejarah daerah, tidaklah boleh dianggap suatu hal yang sepele.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved