Camat Sungai Kakap Sebut OTT Kades Jeruju Besar Indikasi Jebakan

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Terkait kasus OTT pada Kades Jeruju Besar, Nur Halizah Camat Sungai Kakap, Tugiono memberikan penjelasan, bahwa ada indikasi tak wajar dalam penangkapan OTT Tim Saber Pungli Polresta.

"Sebelumnya tim saber pungli ini sudah melakukan sosialisasi. Beberapa poin yang kita camkan betul bahkan kita rekam. Kalau hanya menerima itu tidak apa-apa," katanya, saat memberi tanggapan kasus OTT kades Jeruju Besar, Minggu (5/11/2017).

Ia mengungkapkan, posisi Kades Jeruju ini, seperti pada point penyampaian Tim Saber Pungli dalam sosialisasinya.

Hanya menerima tanpa mengetahui apapun.

(Baca: Kades Jeruju Besar Kena OTT, Begini Nasib Jabatannya )

(Baca: Keluarga Korban Bunuh Diri Masih Menunggu di RS Antonius )

"Makanya kita sebut ini kemungkinan ada jebakan. Sebab, ibu kades ini tiba-tiba dikasi uang. Lalu tiba-tiba ada semuanya dan terjadilah OTT dari tim saber pungli," ungkapnya.

Menurutnya berdasarkan keterangan dari sosialisasi tim saber pungli sebelumnya tak ada masalah kalau tidak tahu, ternyata diberi uang. Logikanya kalau dikasi siapapun pasti tidak akan menolak.

(Baca: Tingkatkan Keamanan Desa, Bhabinkamtibmas Bersama Warga Laksanakan Ronda Malam )

"Saya saja kalau dikasi pasti terima. Inilah yang terjadi pada ibu kades," imbuhnya.

Kasus inikan, sambungnya dari pembuatan surat menyurat tanah. Jadi ibu kades ini dikasi uang setelah jadi semuanya.

"Kalau mengacu pada sosialisasi tim saber pungli. Menerima boleh, berarti tidak masalah. Karena dari awal tidak ada perjanjian sebelumnya. Orang ngasi mungkin sebagai tanda terima kasih, jadi ngasi. Tapi biarlah ini sedang dalam proses tunggu saja hasilnya nanti," pungkasnya.