Tunjang Konsep Smart City, Aplikasi Lancang Kuning Masih Terkendala Hal Ini

Sebagai kota yang mengusung konsep Smart City, pelayanan publik berbasis teknologi bukanlah hal yang baru di Pontianak.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CLAUDIA LIBERANI
Kapal wisata di Taman Alun Kapuas 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagai kota yang mengusung konsep Smart City, pelayanan publik berbasis teknologi bukanlah hal yang baru di Pontianak.

Satu dari pelayanan publik berbasis IT di Pontianak yang cukup dikenal adalah inovasi dari Dinas Perhubungan, Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL), sebuah inovasi yang berhasil menghantar Kota Pontianak meraih Top 40 Inovasi Indonesia 2017.

Terinspirasi dari itu Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Penyeberangan, Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Alfri memiliki ide untuk membuat aplikasi Lancang Kuning agar pengawasan Sungai Kapuas di wilayah Pontianak dapat semakin ditingkatkan tanpa harus mengerahkan banyak anggota karena jumlah mereka yang terbatas untuk menyusuri Sungai Kapuas.

(Baca: Dishub Pontianak Bikin Program Inovasi Lancang Kuning, Katanya Untuk Amankan Pengguna Jasa Kapal )

Namun dia mengatakan pembuatan Aplikasi Lancang kuning saat ini masih terkendala karena di dermaga kapal belum tersedia peralatan yang menunjang aplikasi ini.

"Untuk membuat aplikasi ini perlu dipasang CCTV dan speaker di dermaga-dermaga kapal yang ada. Dengan adanya peralatan yang terpasang dan terkoneksi dengan comment centre yang ada di Dinas Perhubungan Kota Pontianak, kemudiab teraplikasi pada smartphone sehingga nanti secara praktis Wali Kota, Kepala Dinas Perhubungan bisa memonitor dan memberikan peringatan jika terjadi pelanggaran di lapangan, ini juga bisa dilakukan untuk mengawasi waterfront yang sudah dibangun," katanya, Jumat (27/10/2017).

Alfri mengatakan selama ini mereka melakukan pengawasan secara manual dengan personil yang melakukan pengusiran pada kapal yang tambat sembarangan.

Dia berharap adanya Aplikasi Lancang Kuning bisa memangkas jumlah personil sehingga lebih praktis dan efisien, bahkan bisa dilihat dan dimonitor lewat gawai.

"Kita juga mengharapkan zero accident, angka kecelakaan nol pada moda transportasi angkutan sungai dan penyeberangan. Ini menjadi bagian yang akan terintegrasi dengan konsep smart city, karena aplikatif dan menjamin adanya pelayanan publik yang baik," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved