Citizen Reporter
Antisipasi Isu SARA di Pilkada Kalbar, PMII Gelar Dialog Publik
Apalagi menjelang pilkada harus kita teliti darimana asal berita tersebut apakah benar atau salah
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
Peserta Dialog Publik, Suryadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pontianak mengadakan Dialog Publik di Aula Magister FISIP Untan Jalann.Imam Bonjol Pontianak, Jumat (20/10/2017).
Dialog ini bertemakan persatuan Kebhinekaan suku dan adat Kalimantan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Narasumber dialog kali ini adalah Garuda Wiko, Ismail Ruslan, Erry Iriansyah dan moderator Abdul Wasi Ibrahim.
Hadir pula perwakilan dari PWNU Kalbar Hasyim Hadrawi, ketua GMNI Rival Aqma Ryanda, ketua PMKRI Sukadri, Ketua GMKI Kalep, Ketua HMI Yasin,Ketua HIKMABUDHI Lucyana Yulia serta perwakilan KAMMI.
Ketua Cabang PMII Kota Pontiannak Mussolli, mengucapkan terima kasih kepada OKP, pemateri, panitia, undangan, dan sahabat - sahabati yang telah dapat hadir.
Mengenai tema yang diangkat, lanjut dia suku dan adat yang ada di Kalbar sangat beragam maka dari itu dari fenomena adat dan suku wajib hukumnya mencintai apa yang telah ditetapkan oleh kehendak tuhan meskipun beragam suku serta budaya namun tetap satu.
"Moment pilkada tak lepas dari isu SARA maka dari itu saya harapkan PMII harus menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI dengan menangkal isu sara untuk sama-sama menyatukan perbedaan suku yang ada di Kalbar," katanya.
(Baca: Seru! Warga Kampong Banser Gelar Saprahan, Panjanganya Bikin Melongo )
Ketua KNPI Kalbar, Erry Iryansyah dalam sambutannya sekaligus membuka acara pun mengaku mensupport kegiatan dialog ini.
"Sebagai Ketua KNPI Kalbar, saya sangat mensuport sekali kegiatan ini, Insya Allah kita nantinya dapat membangun kerjasama dengan DPD KNPI Kalbar," katanya.
Iryansyah mengaku bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada PMII yang telah mengadakan dialog itu.
"Mudah-mudahan pemerintah provinsi bisa mendengar langsung keluhan anak muda agar bisa mensuport kegiatan seperti ini," tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkannya semua pihak bisa mengambil hikmah dan manfaatnya. Menurut dia, peran mahasiswa sangat penting didalam menangkal isu sara.
"Jangan mudah percaya isu - isu yang berbau SARA karena tidak penting. Apalagi menjelang pilkada harus kita teliti darimana asal berita tersebut apakah benar atau salah," ujarny.