Pedagang Daging Sapi Tak Setuju Wacana Pembuatan Rumah Potong Hewan
Menanggapi wacana pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Terpadu olehwacana tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Menanggapi wacana pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Terpadu oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, seorang pedagang daging sapi, Maymunah mengatakan jika dirinya tidak setuju dengan wacana tersebut.
Sebab, menurutnya masalah yang sedang dihadapi pedagang daging sapi saat ini bukanlah tempat pemotongannya, melainkan kurangnya pasokan stok sapi yang masih dalam keadaan hidup.
"Kalau sapi ni kita susah carinya, kalau tempat pemotongan hewan kan udah ada di Jeruju," jelas Maymunah saat ditemui di Pasar Parit Baru, Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (5/10/2017).
(Baca: Kementerian Tetapkan 9 Budaya Kalbar Warisan Tak Benda )
Selama ini, Maymunah biasanya membeli sapi yang masih dalam keadaan hidup di karantina di daerah Desa Kapur.
Namun, jika cuaca sedang buruk atau tidak memungkinkan stok sapi di karantina itu akan sangat kurang.
"Sapi di karantina itu didatangkan dari Jawa, dari Madura, kalau cuaca ndak bagus kan kapal ndak bisa berangkat bawa sapinya," tambah satu-satunya pedagang daging sapi di Pasar Parit Baru itu.
(Baca: Penyaluran Kredit Bank Pasar Tumbuh 12 Persen, Ini Angkanya )
Jika stok sapi di karantina itu sudah benar-benar kosong, Maymunah biasanya masuk ke daerah untuk mencari sapi.
"Kadang saya sampai ke daerah untuk cari sapi, kadang ke Rasau, kadang ke Pinyuh, pokoknya dimana daerah yang bisa balik hari saya kejar," tandas Maymunah.
(Baca: Indekos Sering Dijadikan Tempat Mesum, Ini Kata Heri Mustamin )
Maymunah mengungkapkan, jika persoalan ini terus menerus dibiarkan maka hal tersebut akan berimbas ke harga jual daging sapi.
"Sekarang jak harga daging sapi Rp 125 ribu per kilogram," pungkas wanita yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang daging sapi itu.
(Baca: Soal Lahan Warga, Segera Lakukan Pembayaran )
Oleh sebab itu, Maymunah menyarankan kepada Pemkab Kubu Raya untuk membantu para pedagang daging sapi mencari sapi yang masih dalam keadaan hidup.
"Kalau bisa yang betina, karena kan dia beranak," pungkas Maymunah.