Solyanto Tewas Kesetrum Saat Angkut Pasir di Teluk Batang
Namun sayangnya, sesampainya di Puskesmas, korban dinyatakan telah meninggal dunia
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO.ID, KAYONG UTARA – Solyanto alias Sol Bin Sade (32), warga Teluk Batang meregang nyawa akibat tersengat aliran listrik.
Kejadian tersebut terjadi di sawmil milik seorang warga, Dusun Muara Karya, Desa Teluk Batang Selatan, Kecamatan Teluk Batang, Kayong Utara, Rabu (27/9).
Kapolsek Teluk Batang Iptu Aris Pramudji Widodo mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat di TKP, bahwa korban saat itu sedang mengangkut pasir dengan menggunakan arco atau gerobak sorong yang terbuat dari besi. “Saat itu koraban sedang mengakut pasir dengan grobak itu,”terangnya.
Selanjutnya, pasir yang diambil dari tempat penimbunan pasir yang dibawa menggunakan arco diangkut dan dipindahkan ke kapal air. Pada saat itu, dilokasi tersebut terdapat sebuah kabel listrik yang disambungkan dari kapal air ke rumah yang ada di sawmil tersebut.
(Baca: 6 Gaya Fashion Dengan Bahu Terbuka, Penampilan Prilly Cantik Banget )
“Namun sayangnya, pada saat membawa dan meletak arco atau gerobak dorong tersebut tepat berada diatas kabel listrik tersebut sehingga dari kabel listrik terhimpit oleh gerobak arko tersebut, sehingga kabel listrik terbuka atau putus dan saat itu juga korban langsung kesentrum kabel listrik," tambah Aris.
Karena korban masih dalam posisi memegang arco atau gerobak dorong dan kemudian satu dari teman korban langsung mencabut kabel listrik dari kontaknya, korban langsung dibawa ke puskesmas Teluk Batang untuk mendapatkan penangan oleh pihak Puskesmas.
“Namun sayangnya, sesampainya di Puskesmas, korban dinyatakan telah meninggal dunia,” terangnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas setempat, pihak keluarga masih berihtiar dengan mencoba menimbun badan korban di dalam tanah. Karena berdasarkan pengalaman warga ada korban kesetrum yang selamat setelah di timbun di dalam tanah, namun sayang hal tersebut tidak berlaku pada Solyanto.
“Ketika dinyatakan meniggal dunia oleh pihak puskesmas, pihak keluarga masih ingin melakukan usaha dengan cara merendam sebagian badan ke tanah. Karena menurut keterangan warga pernah ada orang yang kesetrum langsung dipendam setengan badan dan hidup kembali. Namun sayangnya setelah dilakukan hal tersebut juga tidak membawakan hasil,” tandas Aris.