Breaking News

Kapolres Kayong Utara Ingatkan Bahaya Pil PCC Pada Pelajar

Menurutnya bahaya dari pil PCC ini sudah terjadi dibeberapa daerah, namun untuk di Kayong Utara belum ditemukan...

Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FAUZI
Kapolres Kayong Utara AKBP Arief Kurniawan Sik pimpin apel uoacara di SMA N 1 Sukadana, Senin (25/9/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi

TRIBUNPONTIANAK. CO.ID, KAYONG UTARA – Kapolres Kayong  Utara AKBP Arief Kurniawan Sik lakukan sosialiasi tentang bahaya Pil PCC pada upacara, Senin (25/9/2017) pagi di Sekolah SMAN 1 Sukadana.

Menurutnya bahaya dari pil PCC ini sudah terjadi dibeberapa daerah, namun untuk di Kayong Utara belum ditemukan, hal tersebut dari hasil pengecekan dibeberapa toko obat dan Apotek yang ada di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara.

"Pil inikan termasuk barang baru jadi kita memang perlu memberikan pemahaman ke masyarakat, dan saat ini sudah ada menyebar di wilayah Indonesia, tapi kalau untuk wilayah kita sini (Kayong Utara) sampai saat ini belum ada yang kita temukan,"jelas Kapolres Kayong  Utara AKBP Arief Kurniawan Sik.

(Baca: Polsek Kubu Sasar Pelajar Sampaikan Bahaya Narkoba dan Obat PCC )

Dilanjutkannya, sosialisasi terkait bahaya narkoba, miras, dan tata tertib berlalulintas ini akan dilakukan serempak dibeberapa Sekolah.

Melalui upacara ini pula diakuinya menjadi wadah pihak Kepolisian untuk melakukan sosialiasi.

"Sosialisasi ini kita lakukan secara serempak di beberapa sekolah. Ini sebagai bentuk wadah kita untuk melakukan penyuluhan,"tuturnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan baik masyarakat, pihak Sekolah dan para siswa untuk lebih berhati-hati dengan warga asing yang mencoba mendekati dan menawarkan barang yang mencurigai, seperti permen, pil dan jenis lainnya.

Mengingat obat terlarang, seperti pil PCC ini juga berbentuk yang cukup menarik bagi anak-anak.

"Kita juga meminta kepada siswa untuk berhati-hati dengan orang asing, dan penjual-penjual yang asing, tapi kalau di SMA 1 ini saya lihat pedagangnya terokalisir, "tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved