Jemaah Haji Asal Sambas Yang Wafat Pensiunan Disdukcapil, Almarhum Sampaikan Pesan Terakhir
Jenazah almarhum disalatkan usai salat Ashar di Surau Dato' Ronggo, untuk kemudian dimakamkan di pemakaman muslim Desa Dalam Kaum.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Suasana duka tampak saat jenazah almarhum H Ade Hidayat bin Dana Syafei (58), jemaah haji asal Kabupaten Sambas tiba menggunakan ambulans di rumah duka Jalan Abu Bakar No 65 RT 03/ RW 01, Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Minggu (24/9/2017).
Tampak sanak keluarga, kaum kerabat dan teman almarhum, satu persatu berdatangan ke rumah duka.
Jenazah almarhum disalatkan usai salat Ashar di Surau Dato' Ronggo, untuk kemudian dimakamkan di pemakaman muslim Desa Dalam Kaum.
(Baca: Satu Jemaah Haji Asal Kabupaten Sambas Wafat di Perjalanan Pulang )
Pensiunan ASN Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sambas ini meninggalkan seorang istri bernama Zulaika (58) dan lima orang anak, yakni Anton Lesmana, Devi Sundara, Endah Mustika Dewi, Indra Fajar dan Yuda Yudhistira serta empat orang cucu.
Putra sulungnya, Anton Lesmana (32) mengungkapkan, ayahnya diperkirakan meninggal dunia pada Minggu (24/9/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.
"Sekitar jam 5 subuh tadi, saya memang sudah ada di sana di RSUD dr Soedarso, pas saya datang bapak sudah nggak ada lagi. Cuma badannya masih panas, infus masih jalan tapi detak jantungnya sudah nggak ada lagi," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (24/9/2017).
Anton menambahkan, ayahnya dilarikan ke RSUD dr Soedarso pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 22.00 WIB, beberapa jam setelah tiba di Asrama Haji Kalbar.
"Saya menemui bapak sudah dibawa ke RSUD Soedarso. Infonya dibawanya sekitar jam 10 malam. Jadi pertama sampai di Asrama Haji, tapi karena masih sakit kemudian dirujuk ke RSUD Soedarso, infonya sih sempat ditangani di ruang ICU, setelah itu dirawat inap sampai subuh. Sekitar pukul 02.00 sampai pukul 03.00 dikasih obat apa gitu, masih bisa dan masih sadar, tapi sekitar pukul 05.00 bapak sudah meninggal," jelasnya.
Anton mengisahkan, ia berangkat dari Sambas sekitar pukul 00.00 WIB, namun saat ia datang ke rumah sakit ayahnya sudah tak sadarkan diri.
"Saya datang memang sudah nggak ada, karena saya ngejar dari Sambas jam 12 malam. Sampai di sana jam 4 lewat. Setelah adanya keputusan dokter yang mengatakan sudah nggak ada lagi, langsung kami bawa ke Sambas. Kata dokter sih HB-nya rendah, bapak ini memang ada riwayat sakit jantung," terangnya.
Menurutnya, saat di tanah suci kondisi ayahnya sempat drop dan mendapatkan perawatan medis, sebelum Hari Raya Idul Adha.
"Sempat dirawat juga di sana, mungkin jantungnya, saya juga nggak tahu penyebabnya hanya ibu yang tahu. Saya hanya dapat informasi bapak masuk rumah sakit selama 2-3 hari, itu sebelum hari H. Hari H-nya bapak sudah sembuh pulih, dan sempat menyelesaikan ibadah wajibnya," paparnya.
Anton mengisahkan, kenangan terakhir ia bersama almarhum ayahnya, saat bersama keluarga mengantar ayahnya berangkat ke Asrama Haji Kalbar pada Sabtu (12/8/2017) lalu.
"Dulunya bapak itu Kabid Akte di Disdukcapil Sambas, tapi sudah pensiun sejak bulan Juli 2017. Pesan terakhirnya itu, jaga adik-adikmu katanya. Bapak itu orangnya perhatian, baik dan sering mengingatkan jangan pernah meninggalkan salat, kalau maghrib jangan keluar katanya," sambungnya.