Cari Uang Tambahan! Inilah Kisah Penjual Ikan Jadi Driver Go-Jek

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Warga Pondok Indah Lestari, Kubu Raya Edwar Priyatna (42) menuturkan sudah dua bulan menjadi driver Go-Jek. Menurut dia, menjadi driver Go-Jek merupakan pekerjaan sampingannya. Karena, pekerjaan tetapnya sehari-hari sebagai penjual ikan.

Walaupun selalu tidak memenuhi standarisasi pada target yang ditetapkan Go-Jek, pria ini pun tampak selalu semangat.

"Anak dua, istri pertama cerai, anak perempuan besar, anak dari istri kedua SD kelas satu, setiap hari nolong jualan ikan pukul 01.30 WIB, sekitar 06.00 baru pulang, dan siang baru turun jadi Driver Go-jek," katanya, Minggu (24/9/2017).

(Baca: Lantik Kades Hendrikus, Rupinus Berpesan Hati-Hati Kelola Dana Desa dan Jangan Korupsi )

Ia mengatakan, setiap harinya hanya mendapat point sekitar 9, dan tidak memenuhi target.

"Biasanya 8-9 penumpang, Hari ini 4 penumpang,  tiap hari point hanya 9," tuturnya.

Edward mengatakan, jika sudah sipotong bensin, transport dan segalanya, dalam sehari ia bisa mendapat keuntungan bersih Rp. 50 ribu.

"Karena dari siang. Kalau rajin bisa lebih dari itu," katanya.

Ia pun bersyukur sampai dengan sekarang menjadi Go-Jek, belun pernah diganggu orang, namun hanya harus bersaing dengan driver lainnya.

"Alhamdulillah belum pernah d ganggu orang. Gojek sudah 3000an orang. Karena ada penerimaan terus, jaket dan helm tidak bayar, hanya potong saldo, daftar gratis," ungkapnya.

Ada sisi menarik dari Go-Jek ini, ketika dijalan dan bertemu dengan driver lainnya, sesama rekan akan menegur.

Tegur menegur dan sapa tersebut, mulai dari senyuman atau paling tidak klakson dengan sesama driver.

"Alhamdulillahlah, menjadi Go-Jek juga bisa nambah-nambah penghasilan," katanya.