Citizen Reporter

Mahasiswa KKM Fisip Untan Bakti Sosial di Kediaman Nek Baidah

Nek Baidah berusia sekitar 60 tahun yang merupakan salah satu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kategori lansia terlantar.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
Istimewa
Kelompok KKM 25 Fisip Untan lakukan Bakti Sosial di kediaman Nek Baidah, Desa Sungai Duri I, beberapa waktu lalu. 

Citizen Reporter
Mahasiswa KKM Untan
Andri Van Agus Dirgantara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Nek Baidah berusia sekitar 60 tahun yang merupakan salah satu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kategori lansia terlantar.

Nek Baidah tinggal bersama keponakannya yang bernama Sofyan (46) atau akrab di panggil 'Iyan' .

Nek Baidah tidak memiliki suami (belum pernah menikah), menurut warga setempat juga Nek Baidah memiliki keterbatasan mental.

Sejauh ini beliau juga belum pernah mendapat perawatan khusus terhadap penyakitnya.

Meskipun dengan keterbatasan mental, Nek Baidah masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencari kayu bakar dan aktivitas lainnya.

(Baca: Tempuh Perjalanan Darat 8 Jam, Angeline Fremalco Bantu Korban Banjir Tumbang Titi dan Jelai Hulu   )

Nek Baidah juga masih bisa merespon komunikasi dengan baik ketika diberikan pertanyaan, namun keterbatasan kemampuan mentalnya, beliau kerap berbicara hal-hal yang aneh dan terkesan sedikit centil.

Pak Sofyan yang merupakan keponakan beliau mengungkapkan bahwa Nek Baidah memang mengidap keterbatasan mental.

"Memang beliau ini agak kurang, menurut orang-orang adik-beradiknya dulu pun mengalami kondisi yang same, jadi semacam penyakit turunan" ujarnya.

Ketika kami menanyakan mengenai keluarga, Pak Sofyan mengatakan bahwa keluarga mereka berada di Sungai Duri II, sementara di Sungai Duri I mereka hanya tinggal berdua, jarang sekali keluarga mengunjungi kediaman mereka.

Pak Sofyan sendiri bekerja serabutan, kerap beliau menjadi tukang kebun di kebun jeruk Pak Pong (panggilan akrab untuk Kepala Desa).

Beliau mengungkapkan juga penghasilan dari hasil kerja di kebun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya para tetangga juga sering memberikan bantuan uang, lauk pauk dan lain sebagainya.

Di kediaman Nek Baidah kami melakukan bakti sosial berupa bersih-bersih rumah beliau yang kondisinya sangat kumuh dan memprihatinkan, pakaian dan barang bekas berserakan memenuhi seisi rumah.

Mirisnya kondisi Nek Baidah dan kediaman beliau membuat kami terenyuh sembari meneteskan air mata. Tak banyak yang dapat kami berikan kepada beliau. Kami hanya ingin beliau merasakan kondisi yang sama dengan orang-orang normal dan berkecukupan. Memperoleh kemudahan akses kesehatan dan tersentuh progran dampingan lansia oleh pemerintah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved