Idul Adha

Suhu Meningkat, Beberapa Jemaah Haji Alami Dehidrasi saat Wukuf di Arafah

Puncak kegiatan ibadah haji ini diawali dengan khutbah wukuf lalu dilanjutkan dengan sholat Dzuhur dan Ashar yang dilakukan dengan cara dijama' Qashar

Penulis: Nina Soraya | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Suasana di tenda sebagian Jemaah Haji asal Kota Pontianak saat Wukuf di Padang Arafah. 

Citizen Reporter
Hendra Fattah
Humas PLN Wilayah Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEKKAH - Jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul untuk melakukan wukuf di Padang Arafah pada hari Kamis tanggal 9 Dzulhijah, Jumat (31/8/2017).

Puncak kegiatan ibadah haji ini diawali dengan khutbah wukuf lalu dilanjutkan dengan sholat Dzuhur dan Ashar yang dilakukan dengan cara dijama' Qashar.

Arus Jemaah Calon Haji (JCH) yang mulai datang ke Padang Arafah sejak H-2 diatur sedemikian rupa oleh Panitia ibadah haji Perintah Arab Saudi melalui masing-masing Maktab sehingga tidak terjadi kemacetan yang bearti saat seluruh JCH diberangkatka sejak dari penginapan hingga berkumpul di Padang Arafah.

JCH asal kota Pontianak yang tergabung pada Kloter BTH 14 Embarkasi Batam masuk di Maktab 10.

(Baca: Satu Jemaah Mempawah Kritis di RS King Faisal Mekkah

Sebagian JCH asal kota Pontianak yang melaksanakan Tarwiyah (ma'bid di Mina) telah diberangkatkan pada hari Selasa pukul 21.00 WAS.

Sementara JCH yang lainnya langsung diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada keesokan harinya sejak pukul 17.00 WAS hingga tengah malam.

Suhu di Padang Arafah di pagi hari diperkirakan 42 derajat celcius, dan meningkat menjadi 51 derajat celcius pada pukul 13.30 WAS.

Suhu yang panas menyebabkan beberapa jamaah mengalami dehidrasi yang cukup parah hingga harus diinfus.

Beberapa mengeluhkan pusing, mual dan muntah-muntah.

Tenaga medis yang bertugas cukup dibuat kerepotan karena harus melayani sekitar 400-an JCH yang hadir di Padang Arafah.

"Hingga berakhirnya waktu wukuf seorang jamaah asal Kota Pontianak terpaksa dilarikan ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia karena kadar gula darahnya meningkat hingga 500 lebih", ungkap salah seorang Tenaga Medis yang enggan menyebutkan namanya.

Menurutnya, jamaah yang mengalami dehidrasi saat wukuf rata-rata enggan mengkonsumsi air putih yang banyak padahal cuaca sangat panas sekali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved