Seorang Nenek Digigit Anjing Gila di Desa Lingga Kubu Raya
Seorang warga Desa Lingga, Sesilia (60) menjadi korba gigitan anjing rabies di bagian kedua tangan dan kaki, Rabu (14/6/2017).
Penulis: Madrosid | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Seorang warga Desa Lingga, Sesilia (60) menjadi korba gigitan anjing rabies di bagian kedua tangan dan kaki, Rabu (14/6/2017).
Korban tergigit saat hendak pergi menoreh ke kebun di tengah jalan.
Laporan, adanya gigitan anjing dari masyarakat, mendapat respon cepat dari Dinas Peternakan. Lantaran, gigitan anjing asumsinya, mengarah pada adanya virus rabies dari anjing.
Korban sendiri langsung dilarikan ke Puskesmas Lingga untuk mendapat penanganan intensif, untuk menahan penyebaran virus rabies menyerang otak pasien.
Baca: Hafal 19 Juz, Gadis Tunanetra ini Bercita-cita Jadi Penulis Terkenal
Diantara penanganannya, dengan memberikan vaksin anti rabies dan membersihkan luka pasien di Puskesmas Lingga.
Kabid Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan Perkebunan dan Peternakan, Dulhadi mengatakan telah melakukan eliminasi terhadap anjing penggigit korban.
Memastikan pada pagian kepalanya adanya virus rabies.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan dengan mengirimnya ke lap Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kalbar ternyata positif rabies," kata Dulhadi saat dikonfirmasi, Jumat (16/6/2017).
Pihaknya langsung melakukan langkah selanjutnya.
Sesuai Standar Operasional Penanganan (SOP) dengan melakukan elimnasi terhadap anjing pengigit, serta melakukan eliminasi terhadap sejumlah anjing yang berada di sekitar titik lokasi terjadinya gigitan.
"Kita telah melakukan eliminasi sedikitnya 8 ekor anjing di daerah sekitar awal terjadi gigitan. Di seluruh gang terjadinya gigitan, anjingnya kita eliminasi dengan di suntik mati. Sebelumnya, sudah melalui pemberitahuan terhadap aparat desa, tokoh masyarakat dan adat serta pemilik," ungkapnya.
Ia menegaskan virus rabies merupakan kasus penyakit yang sangat berbahaya sehingga penanganannya juga harus dilakukan serentak.
Jika perlu ada gerakan serentak se-Kalbar.