Guru Ajak Siswa SMA Perbaiki Ruas Jalan Desa Lengkenat-Tanjung Ria Sepauk
Kami prihatin terhadap kondisi jalan yang semakin rusak. Setiap hari kami melewati jalan ini
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Kerusakan ruas jalan Desa Lengkenat dan Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk mengakibatkan sejumlah kendaraan sulit melintas.
Beberapa titik yang rusak parah bahkan harus membuat mobil amblas. Padahal, jalan Desa Lengkenat dan Desa Tanjung Ria merupakan akses jalan yang kerap digunakan masyarakat menuju ibukota Kecamatan Sepauk.
Kerusakan jalan memantik keprihatinan seorang guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) I Sepauk, Sofian. Dengan bantuan para murid dan alat seadanya, Sofian lakukan perbaikan jalan rusak dengan cara menimbun beberapa titik jalan yang berlubang dan becek ketika hujan.
“Kami prihatin terhadap kondisi jalan yang semakin rusak. Setiap hari kami melewati jalan ini,” ungkapnya, Rabu (7/6/2017).
Sofian menambahkan sebelumnya jalan sudah pernah diperbaiki pada tahun 2010 lalu. Tidak hanya ditimbun dan diperbaiki, jalan juga diaspal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Namun, saat ini sudah rusak lagi.
“Setiap hari kami lewat jalan ini. Memang apa yang kami lakukan ini tidak seberapa. Ini hanya upaya memudahkan kami saat melintasi jalan setiap hari. Kalau sudah ditimbun seperti ini agak mempermudah saat lewat,” jelasnya.
Tokoh Pemuda Desa Lengkenat Edi Jumriadi memohon Pemkab Sintang pemerintah segera perbaiki ruas jalan yang rusak. Berdasarkan pantauannya, tidak sedikit kendaraan amblas saat akan lintasi kubangan lumpur.
"Sering terjadi itu saat musim penghujan. Kami minta Pemkab Sintang segera turun tangan, karena ini adalah jalan utama penghubung antar desa ke ibukota Kecamatan. Sudah banyak lubang besar yang tergenang air,” pintanya.
Jalan utama ini sangat vital lantaran kerap dilewati mobil-mobil yang mengangkut kebutuhan sembako masyarakat setempat. Perbaikan pernah dilakukan tujuh tahun lalu, tepatnya 2010 silam. Saat itu dilakukan pengaspalan.
“Melihat waktu perbaikan sudah lama, wajar saja jalan perlu perbaikan saat ini. Intensitas kendaraan roda dua dan empat yang lewat juga cukup padat setiap harinya,” timpalnya.
Edi berharap perbaikan segera dilakukan lantaran jalan merupakan infrastruktur dasar yang langsung dinikmati oleh masyarakat. Penimbunan dan pengaspalan jalan menjadi harapan masyarakat saat ini.
“Masyarakat ingin nyaman saat melintasi jalan. Kami harap jangan hanya jalan pasar saja yang dibaguskan, tapi jalan ini juga. Jalan ini fungsinya lebih vital,” tukasnya.