Kasus Rabies di Toho

BREAKING NEWS: Wabup Gusti Ramlana Nyatakan Mempawah Berstatus Tanggap Rabies

Warga yang digigit anjing positif penyebab rabies ini terdata dari dua desa yang ada di Kecamatan Toho yakni Desa Benuang dan Desa Sepang.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Petugas dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah saat melakukan eksekusi terhadap hewan anjing rabies sebelum dilakukan uji laboratorium belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sebanyak 10 warga Kecamatan Toho dikabarkan terkena gigitan anjing pembawa virus penyebab rabies.

Warga yang digigit anjing positif penyebab rabies ini terdata dari dua desa yang ada di Kecamatan Toho yakni Desa Benuang dan Desa Sepang.

Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana menegaskan terhadap kondisi ini pihaknya menetapkan saat ini kondisi Mempawah dinyatakan dalam kondisi tanggap rabies. Maka dari itu, ditegaskannya perlu diambil langkah-langkah tepat dalam penanganan kasus rabies ini.

"Nantinya akan dioperasionalkan diantaranya melakukan hal-hal yakni mengevakuasi orang-orang yang terkena," ujarnya, Rabu (7/6/2017).

Kemudian akan dilakukan tindakan medis kepada korban agar jangan sampai terjadi korban jiwa. "Untuk tindakan ini kita maksimalkan harus dibawah 20 hari sejak kejadian,"jelasnya.

Baca: 10 Warga Toho Terkena Gigitan Anjing Rabies

Kemudian dilapangan dalam kejadian ini pihaknya akan menertibkan dan mengamankan anjing-anjing yang terindikasi terkena rabies.

"Kita juga akan melakukan pencegahan diradius sekitar tempat kejadian gigitan anjing,"jelasnya.

Baca: 10 Warga Tergigit Anjing Rabies, Ini Upaya Pemkab Mempawah

Ia mengatakan kaitan kejadian ini sudah dilaporkan secara lisan kepada kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi Kalbar dan wakil gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya dalam kunjungannya ke Mempawah.

"Maka dari ini, kita harapkan pemerintah provinsi dapat mendrop vaksin,"jelasnya.

Karena ia mengatakan vaksin harus dipesan lebih dahulu lantaran produksinya di luar negeri. "Itu terbatas juga,"jelasnya.

Maka dalam hal ini perlu gerakan cepat, bahkan ia mengatakan sudah menotai agar ini disegerakan.

"Kita juga rapat koordinasi dengan dinas peternakan, dinas kesehatan dan camat setempat untuk dapat segera mengambil tindakan dan langkah-langkah,"jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved