Kabar Duka Datang di Dunia Entertainment, Musisi Leo Kristi Tutup Usia Dinihari Tadi
Jenazah penyanyi dengan nama asli Imam Sukarno ini saat ini dibawa ke rumah duka di Jakarta, di Jalan Bongas II E7 No, 17 Jatiwaringin Asri, Pondok Ge
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air.
Musisi senior Leo Kristi dipanggil Yang Maha Kuasa Minggu (21/5/2017) dinihari tadi sekitar pukul 00.30 WIB di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 67 tahun.
Jenazah penyanyi dengan nama asli Imam Sukarno ini saat ini dibawa ke rumah duka di Jakarta, di Jalan Bongas II E7 No, 17 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca: Aa Gatot Divonis Delapan Tahun, Elma Theana Doakan Seperti ini!
Baca: Melepas Status Jandanya, Musdalifah akan Menikah dengan Cowok Berondong Besok
Leo Kristi lahir di Surabaya, 8 Agustus 1949 dan dikenal sebagai musisi pengelana dengan ciri khas musik balada.
Leo merupakan musisi seangkatan almarhum Gombloh dan Franky Sahilatua dan pernah terlibat dalam pendirian grup band beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky.
Leo Kristi kemudian keluar dari Lemon Tree's dan tampil solo.
Penampilan panggungnya selalu khas dengan memakai jubah hitam.
Selama karier musiknya, Leo Kristi pernah merilis beberapa album. Antara lain, Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985, gagal beredar).
Dia juga pernah merilis Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas), Warm, Fresh and Healthy (17 Desember 2010), dan Hitam Putih Orche (2015).