Antisipasi Lonjakan Ramadan, PLN Kalbar Lakukan Pemeliharaan Listrik Bertegangan
Jadi di PLN ini memiliki tim yang menjadi andalannya PLN untuk bisa melakukan pemeliharaan tanapa melakukan pemadaman listrik.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK. MEMPAWAH – Menyambut bulan suci ramadan 1438 H khususnya didaerah Pontianak, Singkawang dan sekitarnya PLN Wilayah Kalimantan Barat melakukan bakti pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) yang merupakan upaya pemeliharaan, perbaikan atau penggantian komponen pada jaringan listrik tanpa memadamkan jaringan yang sedang beroperasi.
Manager Transmisi dan Distribusi PLN Wilayah Kalimantan Barat Joko Pitoyo mengatakan pelaksanaan PDKB ini dilakukan dalam waktu 7 hari di wilayah Mempawah dan sekitarnya dan pekerjaan dengan resiko tinggi ini dilaksanakan langsung oleh tim khusus.
“Jadi di PLN ini memiliki tim yang menjadi andalannya PLN untuk bisa melakukan pemeliharaan tanapa melakukan pemadaman listrik,”ujarnya.
Bahkan karyawan yang masuk kedalam tim khusus tersebut sudah dilatih selama 3 bulan dan harus mematuhi SOP, K3 dan instruksi kerja yang tertata secara sistematis.
Baca: Pengamat Kebijakan Publik Minta PLN Implementasikan Kerjasama Tanpa Kontrak Kerja
“Karena kita menyadari bahwa listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan primer maka diusahakan dalam pemeliharaan juga kita tidak melakukan pemadaman,”ujarnya.
Maka dalam mencegah byarpet pada saat pekerjaan pemeliharaan, maka tim inilah yang menjadi andalan.
“Tim khusus ini bekerja pada pada tegangan menengah 2 kV, pekerjaan mereka membutuhkan keahlian dan kedisiplinan karena pekerjaan dilakukan pada saat bertegangan atau dalam kondisi menyala,”ujarnya.

Sehingga ketika ada pekerjaan PLN maka masyarakat tidak perlu khawatir listrik mengalami padam. Kemudian dengan kegiatan pemeliharaan ini maka ketika menghadapi ramadan dan idul fitri maka jaringan PLN ini dalam kondisi sehat.
Namun demikian, ia mengatakan selain gangguan internal ini ia mengatakan dalam pemadaman dapat pula disebabkan oleh gangguan eksternal.
“Kondisi padam ini bisa disebabkan oleh beberapa macam bisa karena padam akibat gangguan internal maupun eksternal, kalau karena kalau gangguan internal seperti tadi, sementara gangguan eksternal bisa saja karena layang-layang maupun pohon yang mengenai jaringan,”ujarnya.
Ia mengatakan khusus karena penyebab gangguan ekternal akibat layang-layang ia mengatakan bahwa di Kalbar ini tantangannya dimana warga memainkan laying menggunakan benang laying dari bahan kawat.
“Inilah kawat ini yang bisa mengganggu listrik, selain itu membahayakan diri si pemain layangan itu sendiri, karena kawat itu tersentuh bahan konduktor listrik maka itu akan menghantarkan tegangan atau arus listrik yang bisa mencelakakan pemainlayang-layang itu sendiri. Maka ia berharap masyarakat tidak bermain laying-layang lagi. Itu demi kepentingan bersama baik masyarakat luas maupun kepentingan PLN yang melayani kebutuhan masyarakat,”jelasnya.
Ia mengatakan selama I I PNL sudah mengimbau masyarakat tidak memainkan laying-layang lagi.
Bahkan ia menyebut dukungan pemerintah daerah sendiri diwujudkan dengan peraturan daerah (perda) larangan bermain laying-layang.