DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti Kagumi Pemkot Pontianak
Kedatangan rombongan Badan Anggaran DPRD Kabupten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau di Kota Pontianak untuk melihat secara langsung tata kelola...
Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kedatangan rombongan Badan Anggaran DPRD Kabupten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau di Kota Pontianak untuk melihat secara langsung tata kelola pemerintahan dan pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Muzammil Baharudin menuturkan bahwa kedatangan rombongannya tersebut memang untuk mengetahui secara langsung terkait pengelolaan pemerintahan dan anggaran oleh Pemkot Pontianak.
Baca: Rashford Pahlawan Kemenangan United, Ini Hasil Lengkap Liga Europa
"Kedatangan kami, yang dari Badan Anggaran DPRD Kab Kepulauan Meranti ini dalam rangka untuk melihat langsung pelaksanaan pengelolaan APBD yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak," ucapnya, Jumat (21/4/2017).
Dijelaskannya alasan memilih Kota Pontianak sebagai tujuan karena pihaknya mendengar di Riau sana bahwa Pontianak sudah lima kali berturut-turut mendapatkan WTP.
Selain itu juga peraih predikat terbaik dalam pengelolaan anggaran di Indonesia.
Oleh karena itulah pihaknya termotivasi melihat secara langsung.
"Dalam hal ini kami sangat tertarik dengan bedah APBD yang dilakukan oleh Pontianak dengan melibatkan berbagai unsur. Serta APBD juga dipublis kepada masyarakat umum," ucapnya kagum.
Saat ini disebutkannya APBD didaerahnua Kabupaten Kepulauan Meranti Rp 1,3 triliun.
Ketergantungan terhadap anggaran pusat sangat besar.
Karena mereka dikatakannya daerah penghasil minyak dan gas jadi ada dana bagi hasil sedangkan PAD-nya hanya sekitar Rp 60 miliar.
"Ini kabupaten baru dan baru delapan tahun jadi dan belum banyak retribusi yang ada. Kami sebagai daerah kabupaten tidak mungkin mendapatkan PAD seperti Pontianak yang memrupakan pusat Kalimantan Barat dan yang menyumbang PAD-nya hotel dan restauran," ujarnya.
Ia katakan juga bahwa ditempatnya yang bisa dilakukab untuk meningkatkan PAD hanua disektor peternakan, perkebunan, dan perikanan.
"Kalau pariwisata hampir sama dengan Pontianak daerah gambut, tidak mempunyai gunung dan pantai berpasir sehingga wisata yang dijual adalah hanya perayaan imlek dan ada perayaan perang air yang selama enam hari dan bisa mendatangkan ribuan wisatawan," pungkasnya.