Orangtua SDN 1 Pontianak Tolak Pemkot Lakukan Pengalihan Gedung Sekolah Jadi Gedung Parkir

"Saya rasa ini erat kaitannya dengan pengusaha. Jangan sampai pemerintah memgorbankan sekolah hanya untuk kepentingan bisnis dan cari duit," ucapnya.

Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/SYAHRONI
Suasana saat anak-anak SDN 01 Pontianak bermain diwaktu istirahat. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rencana Pemerintah Kota Pontianak membangun Gedung Parkir enam lantai dengan menggunakan lahan SDN 1 Pontianak, mendapat penolakan dari orangtua murid yang sekolah disana.

Satu diantara orangtua murid adalah Usman Parman (70), menuturkan kalau ia tidak setuju kalau sekolah anaknya tersebut dibongkar dan diganti dengan gedung parkir.

"Saya selaku orangtua siswa tidak setuju kalau sekolah ini dibongkar. Kita ini dari kecil melihat sekolah ini sudah ada. Kalau dari pertama mereka bilang kalau mau dibongkar bilanglah, kan kita tidak masukan anak disini," ucapnya, Rabu (19/43/2017).

Baca: Harta Berlimpah, Deretan Artis Punya Perumahan Mewah Harga Selangit! Nomor 3 Masih Single

Ditegaskannya kalau hanya untuk parkir ia tidak setuju sama sekali jika sekolah tersebut jadi gedung parkir.

Bahkan ia curiga kalau pembangunan gedung parkir yang ada hanya untuk kepentingan pengusaha.

"Saya rasa ini erat kaitannya dengan pengusaha. Jangan sampai pemerintah mengorbankan sekolah hanya untuk kepentingan bisnis dan cari duit," ucapnya.

Ia juga mengeluhkan kalau SDN 1 tersebut dibongkar anaknya mau disekolahkan dimana lagi.

Ia juga mengkritisi adanya pembangunan hotel yang ada dilokasi dan tepat berada dipertigaan.

"Bangunan hotel ini juga berada disimpang seharusnya tidak boleh dingun gedung setinggi ini. Membahayakan warga masyarakat karena tikungan juga dan ada sekolahnya juga. Macam mana pemerintah bisa mengizinkan pembangunan hotel samping sekolah macam ini dan sekarang sekolah mau dijadikan gedung parkir lagi," kesalnya.

Ia juga memohon agar sekolah tersebut tidak dibongkar.

Usman juga sampaikan jangan hanya pembangunan gedung parkir tersebut adanya permainan antar penguasa dan pengusaha.

Bahkan menurutnya ada sebagian orangtua yang sudah mau berdemo, tapi juga ada yang melarang termasuk ia sendiri.

Karena menurutnya tidak ada gunanya berdemo.

"Karena ibarat kita rakyat ini mentimun dan pemerintah itu durian. Kalau dicucoknya abeslah kite rakyat ini," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved