Halangi Pembangunan Waterfront, Sutarmidji Akan Pimpin Pembongkaran Kafe Diatas Sungai Kapuas

Di kawasan Benua Melayu Laut, juga sudah ditender dan harus segera dilaksanakan pembangunannya

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SYAHRONI
Proyek Waterfront 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji kesal dengan satu warga yang memiliki bangunan cafe di atas sungai di Kelurahan Bemua Melayu Laut (BML).

Kekesalan itu karena warga yang memiliki bangunan tersebut dikatakan Midji menghambat pembangunan waterfront yang  ada.

"Di kawasan Benua Melayu Laut, juga sudah ditender dan harus segera dilaksanakan pembangunannya," ucapnya Minggu (9/4/2017).

Ditegaskannya terkait kendala di lapangan tersebut pihaknya  akan segera menyeselesaikan. Terhadap pemilik bangunan cafe di atas sungai yang membandel karena tidak mau membongkar bangunan cafenya, pihaknya dalam waktu dekat akan menangani bersama aparat terkait.

“Saya minta yang bersangkutan kooperatif agar kawasan itu cepat dibangun sebab kita untuk mencari dana pembangunan tidak mudah, terlebih dana itu berasal dari pusat. Nanti saya aja yang langsung mimpin membongkarnya kalau ia tidak kooferatif” ucap Midji kesal.

Menurut Midji, bila pembangunan water front berjalan lancar, dirinya yakin Jembatan Kapuas I  bisa segera dibangun paralelnya.

"Seandainya Jembatan Kapuas I dibangun jembatan paralel yang baru, kemudian menyatu dengan water front sisi kiri kanan sungai, baik di Benua Melayu Laut maupun Tambelan Sampit dan Beting, maka kawasan tersebut akan terlihat indah dan menawan," jelasnya.

Baca: Sutarmidji Kesal Kontraktor Lokal Persoalkan Pembangunan Waterfront Tambelan Sampit

Dijabarkannya mengenai nuansa tradisional dan modern akan berpadu dalam arsitektur Jembatan Kapuas I yang menarik sehingga menjadi sebuah ikon baru Kota Pontianak ke depannya.

Sungai Kapuas menjadi pusat dari segala tujuan orang berkunjung ke Pontianak sebab sungai itu melalui beberapa obyek wisata seperti Kraton Kadriyah, Masjid Jami, Tugu Khatulistiwa dan Makam Batu Layang.

"Dengan menyusuri Sungai Kapuas, para wisatawan juga bisa melihat langsung kehidupan tradisional masyarakat di sepanjang pinggir sungai. Yakin saya bisa kita wujudkan pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I,” harapnya.

Oleh karena itulah ia mengajak semua masyarakat mendukung pembangunan yang ada. Apalagi yang digunakan adalah anggaran pusat jika proyek itu dihalangi-halangi nanti bbisa dibatalkan dan yang rugi Midji katakan adalah masyarakat Pontianak.

--

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved