Ateng Tanjaya Ucap Berbela Sungkawa Meninggalnya Sultan Pontianak

Beliau orangnya tenang, kalem dan bijaksana, satu hal yang paling saya ingat beliau sangat cinta Kota Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Pengantar yang membawa jenasah Sultan Kesultanan Pontianak ke VIII, Sultan Syarif Abu Bakar Alkadrie ke Pemakaman Kesultanan Pontianak Batulayang, di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (31/3/2017) siang. Sultan Syarif Abu Bakar Alkadrie meninggal pada usia 73 tahun, pada hari Jumat sekitar pukul 04.10 WIB, setelah menjalani perawatan di RSUD Dr Soedarso Pontianak. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kota Pontianak, Ateng Tanjaya ikut berbela sungkawa meninggalnya Sultan Kota Pontianak.

Menurutnya, Almarhum adalah sosok orang tua sebagai panutan, Ia juga mengaku dekat dengan Almarhum Sultan dan saling berkoordinasi maupun konsultasi demi Kota Pontianak.

"Beliau orangnya tenang, kalem dan bijaksana, satu hal yang paling saya ingat beliau sangat cinta Kota Pontianak, beliau juga sering datang kerumah, dari auranya memang ciri-ciri seorang Sultan," katanya, Jumat (31/03/2017).

Baca: Yayasan Pemakaman Kesultanan Damba Perhatian Pemerintah

Ateng juga mengatakan, Almarhum Sultan Pontianak semasa hidupnya selalu berpesan agar bagaimana Kota Pontianak bisa menjadi kota yang sejuk dan damai untuk didiami oleh semua agama etnis dan golongan.

"Beliau banyak memberikan contoh untuk menjaga Bhineka Tunggal Ika, kami merasa sangat kehilangan, walaupun sudah modern kita harus bangga Pontianak masih ada kerajaan, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, itu adalah simbol kebudayaan," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved