Bukti Sejarah Kejayaan Pulau Karimata
Terdapat empat kuburan di sekitar bangunan, juga terdapat bekas kolam renang yang sudah tidak berfungsi.
Penulis: Madrosid | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA – Sejak bergabungnya Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan, Bidang Kebudayaan sangat rutin melakukan pendataan peninggalan-peninggalan pra sejarah, yang dimana bisa masuk di dalam kategori Cagar Budaya. Seperti yang baru-baru ini Tim dari Kebudayaan meninjau lokasi mecusuar yang ada di Pulau Karimata.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Jumadi untuk mencapai ke menera ini, memerlukan waktu sekitar 30 menit pendakian dari belakang rumah penduduk yang ada di Dusun Kampak.
Bangunan untuk petugas penjaga mercusuar, masih berdiri kokoh dan sangat terawat.
Terdapat empat kuburan di sekitar bangunan, juga terdapat bekas kolam renang yang sudah tidak berfungsi.
Hal menarik lain yang ditemukan Tim Survey, atap genteng yang berada di kompleks mercusuar ini bertuliskan Stoom Pannen fabriek van echt.
“Kalau kita menelusuri dari internet, pabrik genteng ini memang sudah ada tahun 1800 di Belanda,” jelas Jumadi lagi.
Selain melakukan survey di lokasi mercusuar, Tim Bidang Kebudayaan juga mendatangi beberapa titik bekas peninggalan masa lalu yang ada di sana.
Diantaranya, batu bertuliskan tulisan Thionghoa yang diyakini penduduk sekitar adalah bekas awak kapal pasukan Cina yang pernah menadarat di Kepulauan Karimata. Tulisan ini berada di batu yang berada di Pasir Cina dan Pasir Galang Kapal di Pulau Serutu.
Selama tiga hari di Kepualuan Karimata, diakui Jumadi mereka menemukan peninggalan masa lalu yang menjadi bukti sejarah kejayaan ke Pulauan Karimata.