Budidaya Kelulut
Rasa Madu Kelulut Seperti Asam Jawa
Mengenai masa panen, Madu kelulut dapat dipanen pada musim apapun. Namun, untuk masa produksi paling banyak yaitu sekitar bulan Mei sampai Oktober.
Penulis: Zulfikri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/RAYMOND KARSUWADI
Sarang Kelulut - Madu kelulut budidaya masyarakat pesisir Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Minggu (12/3/2017).
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Raymonad Karsuwadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Mengenai masa panen, Madu kelulut dapat dipanen pada musim apapun.
Namun, untuk masa produksi paling banyak yaitu sekitar bulan Mei sampai Oktober.
Baca: Miliki Nilai Ekonomis Tinggi, Warga Paloh Gencar Budidayakan Lebah Kelulut
Madu kelulut (Trigona) sendiri berasa asam manis, lebih seperti Asam Jawa dipadukan dengan rasa khas madu yang manis.
Rasanya sangat berbeda seperti saat kita mengkonsumsi madu biasa.
Untuk memanen madu kelulut, Ramli mengatakan agar tidak merusak sarangnya kantung kantung madu yang terbuat dari resin tersebut dilubangi kemudian disedot menggunakan pipa untuk mengambil madunya.
"Ada trik dalam memanen madu ini, meski bisa saja di ambil dan diperas langsung. Tapi supaya sarangnya tidak rusak kita menggunakan sedotan atau pipa. Kita lubangi kantung madu dan kita sedot untuk mengambil madunya," ujar Ramli.
Untuk membudidayakan kelulut, kata Ramli tentunya diperlukan lebah kelulut. Untuk saat ini Lebah kelulut yang didapat oleh petani berasal dari hutan.
"Kita potong batang kayu yang menjadi sarang dari kelulut kemudian pada bagian atas tempat saragnya kita gunakan boks kayu yang kedap sebagai pusat dari sarangnya," ujarnya.
Lanjutnya, pemotongan batang kayu haruslah pas agar kelulut, masuk dan bersarang di boks kayu yang disediakan.
"Potongnya harus pas yaitu merupakan jalur masuk menuju sarang sehingga kelulut yang masuk mau bersarang, kalau salah potong batang kayunya kelulut tidak akan bersarang dan gagal," ujarnya.
Ramli menjelaskan untuk membuat sarang baru, caranya yaitu dengan memindahkan ratu pada sarang yang lama ke wadah yang baru.
"Kalau kita mau buat sarang satu lagi, kita pindahkan ratu yang ada di sarang ini ke sarang baru. Nanti dalam jangka beberapa waktu sarang baru akan segera dibentuk. kelulut lain nantinya mengisi sarang baru tersebut," paparnya.
Dikarenakan ratu di sarang lama diculik untuk membuat sarang baru. Ramli juga mengatakan bahwa pada sarang lama nantinya akan timbul ratu baru menggantikan ratu yang lama.
"Jangan khawatir karena ratunya diculik untuk membuat sarang baru. kan ratunya hilang nah nanti di sarang lama ratu baru akan muncul di sarang itu meski mungkin ada kelulut yang mati karena memperebutkan gelar ratu tadi untuk pergantian ratu. Nanti sarangnya jadi dua dengan ratu yang berbeda. Sehingga budidaya akan terus kita lanjutkan," ujarnya.