Aksi Bela Ulama
BREAKING NEWS: Peserta Aksi Minta Kapolda Tindak Oknum Penolakan Wasekjen MUI
Tidak ada aksi kekerasan, apalagi aksi sweeping. Umat Islam cinta damai. Jangan terpancing provokasi.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Aliansi umat Islam dari sejumlah elemen Ormas Islam melakukan aksi damai dan menyampaikan aspirasi di Mapolda Kalbar Jumat (20/1/2017).
Sebelum bertolak ke Mapolda masa unjuk rasa, bertajuk bela ulama ke II, melakukan orasi terlebih dahulu, usai salat Jumat di halaman Masjid Mujahidin.
Ini merupakan bagian dari, aksi bela ulama yang kedua kalinya dilakukan.Penyampaian orasi berjalan tertib. Sebelum bertolak ke Mapolda , para peserta aksi terlebih dahulu diberikan arahan untuk taat kepada hukum dan menjaga ketertiban keamanan bersama selama aksi dilakukan.
"Ini adalah aksi damai, dari barisan umat Islam,"kata Seorang peserta aksi.
Baca: Massa Dari Berbagai Ormas Penuhi Mapolda Kalbar
Dalam penyampaianya korlap aksi bahwa aksi yang dilakukan, merupakan murni dari aliansi umat Islam. Mereka meminta Kepada Polda Kalbar agar menindak lanjuti, tuntutan yang disampaikan dalam aksi bela ulama, yang pertama digelar sebelumnya.
"Tidak ada aksi kekerasan, apalagi aksi sweeping. Umat Islam cinta damai. Jangan terpancing provokasi. Tidak ada aksi bakar ban,"katanya.
Dalam orasinya aksi demo digelar bukan untuk memusihi Agama maupun suku lain. Tetapi murni tuntutan hukum agar oknum pelaku penolakan wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain, ditindak lanjuti oleh Polda Kalbar.
Sekitar pukul 15.30 WIB masa bertolak dari Masjid Mujahidin. Dengan berbekal sepanduk berbagai tulisan orasi mereka. Diantaranya sepanduk besar bertuliskan, "Pak Kapolda Ini Barisan Umat Islam," ungkapnya.
Masa kemudian dengan tertib dikawal pihak kepolisian dan TNI kemudian bertolak ke Mapolda.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Musyafak beberapa jam sebelum aksi unjuk rasa tersebut menegaskan , pihaknya tidak melarang aksi unjuk rasa dari pihak manapun. Selama itu tertib dan tidak ada perbuatan melanggara hukum.
"Unjuk rasa silahkan, yang penting jangan buat gaduh. Jangan bawa senjata tajam, jangan bawa alat lain yang dilarang undang-undang," terang Musyafak.
Proses pengamanan unjuk rasa dikawal personel TNI dan Polri hingga berita ini diturunkan berjalan tertib aman dan damai. Terkait penyelidikan penolakan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain, di Sintang beberapa waktu lalu, Kapolda mengatakan belum ada laporan hingga Jumat (20/1/2017) pagi. "Belum ada satupun yang buat laporan," tukasnya.
