Tak Dapat THR dari Tahun 2008, Lijan Ngadu ke Kantor Disnakertrans Kalbar

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Pengurus Komisariat KSBSI di PT Satria Multi Sukses (SMS), Lijan, mengadu ke kantor Disnakertrans Kalbar.

Kedatangannya mengadukan PT Satria Multi Sukses yang berada di dusun Punyanget, desa Agak Kecamatan Sebangki, Landak Kalbar tidak memberikan THR sejak tahun 2008.

"Kami hadir di kantor Disnakertrans  Kalbar ini karena menyikapi THR yang tidak dapat sejak tahun 2008-2016, kami hanya diberikan bingkisan sebesar Rp 350 ribu, karena bertentangan Permenaker no 6 tahun 2015," ujarnya, Kamis (5/1/2017).

Menurut Lijan yang juga Pegawai Harian Lepas di PT. SMS yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, dari sekitar 2.000 an seluruh karyawan, hanya sekitar 100 an orang yang merupakan Pegawai Harian Tetap mendapat THR.

"Kan bertentangan Permenaker no 6 tahun 2015, seharusnya THR diberikan H-7 perayaan keagamaan, kami hanya mendapat bingkisan berupa uang Rp 350 ribu," katanya.

Menurut Lijan, ketika bertemu dengan pimpinan PT SMS pada 23 Desember 2016 melalui HRD PT SMS, Fredy, perusahaan beralasan tidak mampu membayar.

"Harapan kita setidaknya upah satu bulan kerja, kami menolak bingkisan," katanya.

Lijan juga mengatakan sebelum tidak memberikan THR sejak 2008, PT SMS juga pernah memotong gaji sekitar 25 persen tanpa diketahui para karyawan terlebih dahulu, setelah dipotong perusahaan beralasan para karyawan tidak melakukan finger print, bahkan sampai dengan sekarang.

"Banyak hak lain yang juga tidak terpenuhi dari perusahaan, pada awalnya PT SMS Ada Mou bermitra dengan masyarakat berbagi hasil 80:20 namun untuk sampai hari ini, baru dirasakan 0,5 persen, per hektar hanya dibayar sekitar Rp 80 ribuan paling tinggi," ujarnya

Lijan mengatakan jika masih tidak di gubris atau diindahkan perusahaan, masyarakat akan menarik hak yaitu lahan di PT SMS.