Pengumuman SBMPTN
10 Besar Nilai SBMPTN 2016 Berdasarkan Asal Daerah
Memang masih didominasi daerah Jawa dan Sumatera. Kalimantan belum ada, ini masih PR (pemerintah).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016, menyoroti ada perubahan mengejutkan dari sebaran nilai peserta seleksi.
Hasil seleksi ini menegaskan, nilai tinggi ujian nasional sekolah menengah atas tak menjamin hasil yang sama akan didapat di SBMPTN.
Baca: Peserta yang Lolos Tes SBMPTN Hanya 17,5 Persen
Sorotan pertama tertuju ke Jawa Barat. Peserta seleksi dari provinsi ini terpantau mendapatkan nilai melebihi peserta dari Jawa Timur.
"Ini jarang terjadi," tegas Ketua Panitia SBMPTN Rochmat Wahab, saat konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Menurut Rochmat, rata-rata nilai peserta berdasarkan asal wilayah ini dapat menggambarkan kualitas pendidikan di daerah.
"Ada apa dengan Jawa Timur? Bali juga tidak masuk, padahal dalam ujian nasional mereka masuk (salah satu daerah) yang tertinggi nilainya," kata Rochmat.
Baca: UI dan ITB Masih Merajai Rata-rata Nilai Peserta SBMPTN 2016
Jawa Barat menyalip Jawa Timur dalam nilai rataan peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kelompok Saintek.
Jawa Barat bertengger di posisi lima dengan nilai rata-rata 591,69 dan Jawa Timur berada tepat di bawahnya dengan rata-rata skor 583,60.
"Jawa Barat biasanya paling bawah. Hal ini bisa dimaklumi karena tipografi daerahnya pegunungan," ucap Rochmat.
Karena ruang terbuka (open space) di Jawa Barat tak terlalu luas berdasarkan tipografi itu, lanjut Rochmat, kegiatan motorik anak juga cenderung terbatas.
Akibatnya, kemampuan otak anak-anak di provinsi itu cenderung kurang berkembang pula ketimbang daerah yang memiliki banyak ruang terbuka.
"Selain itu (Jawa Barat) juga (sering) hujan. Itu mempengaruhi juga (terhadap perkembangan anak)," kata Rochmat.