Breaking News

Ragam Contoh

3 Anjuran Doa Minta Hidup dan Mati Husnul Khatimah, Lengkap Hadist Latin dan Artinya

Secara etimologis, husnul khatimah berasal dari bahasa Arab  husn berarti baik, dan khatimah berarti penutup atau akhir

Instagram
KHUSNUL KHATIMAH- Para ulama juga menekankan pentingnya tanda-tanda husnul khatimah, seperti meninggal dalam keadaan beribadah, di hari Jumat, dengan kalimat Laa ilaaha illallah di akhir hayat, atau wafat dalam perjuangan di jalan Allah. Namun, penilaian sejati tetap berada di tangan Allah SWT semata. 
Ringkasan Berita:“Sesungguhnya setiap orang akan dikumpulkan (dihisab) sesuai dengan akhir amal perbuatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Konsep husnul khatimah atau akhir kehidupan yang baik menjelang wafat merupakan dambaan setiap muslim. 

Istilah ini menggambarkan kondisi seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan beriman, dengan amal dan niat yang diridhai oleh Allah SWT.

Secara etimologis, husnul khatimah berasal dari bahasa Arab  husn berarti baik, dan khatimah berarti penutup atau akhir. Dengan demikian, istilah ini bermakna “penutup kehidupan yang baik”. 

Dalam pandangan Islam, husnul khatimah bukan hanya tentang cara seseorang meninggal, tetapi juga bagaimana ia menjalani hidup hingga akhir hayatnya dengan penuh keimanan dan amal saleh.

Makna ini berakar kuat dari sabda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya setiap orang akan dikumpulkan (dihisab) sesuai dengan akhir amal perbuatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut menegaskan bahwa akhir kehidupan seseorang mencerminkan perjalanan imannya selama di dunia. 

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa menjaga keistiqamahan dalam beribadah, menjauhi maksiat, dan memperbanyak amal kebaikan agar dikaruniai husnul khatimah.

RESMI Kuota Haji Indonesia 2026 Sebanyak 221.000 Lengkap Rincian Kloter Jatah Reguler dan Pembimbing

Para ulama juga menekankan pentingnya tanda-tanda husnul khatimah, seperti meninggal dalam keadaan beribadah, di hari Jumat, dengan kalimat Laa ilaaha illallah di akhir hayat, atau wafat dalam perjuangan di jalan Allah. Namun, penilaian sejati tetap berada di tangan Allah SWT semata.

Dengan memahami makna husnul khatimah, setiap muslim diingatkan untuk senantiasa memperbaiki diri, menjaga niat, serta memperbanyak amal saleh hingga akhir usia agar dapat berpulang dalam keadaan diridhai oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

فَوَاللّ هِ الَّذِي لَا إل هَ غَيْرُهُ إنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا. وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.

Artinya:
"Dan demi Allah dzat yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang di antara kalian benar-benar beramal sesuai dengan amal penghuni surga hingga jarak antara dia dan surga hanya satu hasta. Kemudian buku (berisi ketetapan Allah SWT) mendahuluinya dengan beramal sesuai dengan amal penghuni neraka dan akhirnya dia memasukinya. Dan sesungguhnya seseorang di antara kalian benar-benar beramal sesuai dengan amal penghuni neraka hingga jarak antara dia dan neraka hanya satu hasta. Kemudian buku (berisi ketetapan Allah SWT) mendahuluinya dengan beramal sesuai dengan amal penghuni surga dan akhirnya dia memasukinya."

Hadits ini menjadi peringatan bahwa akhir hidup seseorang amat bergantung pada keikhlasan dan istiqamah dalam ketaatan hingga akhir hayatnya.

Panduan Ulama untuk Meraih Husnul Khatimah

Mengutip NU Online, menurut Muhammad bin Abdullah Al-Jurjani Ad-Dimyathi, dalam kitab Al-Jawahirul Lu’lu’iyah Fi Syarhil Arbain An-Nawawiyah (Cairo: Maktabah Al-Iman, 1327, hal. 63–64), para ulama menegaskan bahwa untuk mencapai husnul khatimah, seorang muslim harus:

  • Senantiasa taat kepada Allah SWT.
  • Menjauhi dosa besar.
  • Menghindari ishrar, yaitu mengulang dosa kecil secara terus-menerus.
  • Membiasakan diri bertobat.
  • Sering membaca Al-Qur’an.
  • Berbakti kepada orang tua.
  • Pantang menyakiti sesama manusia.

Selain anjuran tersebut, Al-Jurjani juga menyebut beberapa doa dan amalan khusus untuk meraih husnul khatimah yang dibagi ke dalam beberapa waktu pelaksanaan.

1. Doa Sebelum Subuh

Amalan pertama dilakukan antara shalat sunnah sebelum Subuh dan shalat Subuh.

Doa

TEKS ARAB:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ الْحُسَيْنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ نَجِّنِيْ مِنَ الْغَمِّ الَّذِيْ أَنَا فِيْهِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَاذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ أَسْأَلُكَ اَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ يَا اللهُ يَا اللهُ يَا اللهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

LATIN:
Bismillâhirra mânirra îm, Allâhumma bi urmatil- usaini wa-akhîhi wa jaddihi wa abîhi wa ummihi wa banîhi, najjinî minal-ghammil-ladzî anâ fîhi, yâ  ayyu yâ Qayyûmu yâ Dzal-jalâli wal-ikrâmi, as’aluka an tu yiya qalbî binûri ma‘rifatika, yâ Allâhu yâ Allâhu yâ Allâhu yâ Ar amar-râ imîn.

ARTINYA:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Wahai Allah! Dengan kehormatan al-Husain dan saudaranya, kakeknya, ayahnya, ibu serta anak cucunya. Selamatkanlah aku dari kesusahan yang ada padaku. Wahai dzat yang Maha Hidup, wahai dzat yang Maha Tegak, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan! Aku bermohon kepada-Mu untuk menghidupkan hatiku dengan cahaya pengetahuan-Mu. Wahai Allah! Wahai Allah! Wahai Allah! Wahai dzat yang Maha Mengasihi!”

Hari-Hari Dalam Primbon Jawa, Cocok Buat Waktu Buka Usaha Jadi Lancar dan Mudah Rezeki

2. Amalan Setelah Maghrib

Amalan berikut dilakukan setelah shalat sunnah ba’da Maghrib.
Setiap rakaat membaca Al-Fatihah, Ayat Kursi, Al-Falaq, dan An-Nas. Setelah salam, dianjurkan membaca shalawat 3–10 kali, kemudian berdoa:

TEKS ARAB:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَوْدِعُكَ دِيْنِيْ فَاحْفَظْهُ عَلَيَّ فِى حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وَبَعْدَ وَفَاتِيْ

LATIN:
Allâhumma innî astawdi‘uka dînî fa fa hu ‘alayya fî  ayâtî wa ‘inda mamâtî wa ba‘da wafâtî.

ARTINYA:
“Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu agamaku, maka jagalah agama ini tetap ada padaku. Baik pada hidupku, ketika matiku, dan setelah wafatku.”

3. Doa Rutin

Amalan terakhir adalah membiasakan doa berikut sebagai wirid rutin:

TEKS ARAB:
يَا رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اِغْفِرْ لِيْ كُلَّ شَيْءٍ وَلَا تَسْأَلْنِيْ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَا تُحَاسِبْنِيْ فِيْ كُلِّ شَيْءٍ وَأَعْطِنِيْ كُلَّ شَيْءٍ.

LATIN:
Yâ rabbakulli syai’in biqudratika ‘alâ kulli syai’in ighfir lî kullâ syai’in wa lâ tas’alnî ‘an kulli syai’in wa lâ tu âsibnî fî kulli syai’in wa a‘thinî kullâ syai’in.

ARTINYA:
“Wahai Tuhan segala sesuatu! Dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunkanlah aku atas segala sesuatu. Janganlah Engkau memintaku segala sesuatu! Dan janganlah Engkau hisab aku dalam segala sesuatu serta anugerahilah aku segala sesuatu.”

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved