Berita Viral

Rahim Wanita Copot Usai Melahirkan di Dukun Beranak, Diduga Tali Pusar Ditarik Paksa

Kasus rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak viral! Diduga tali pusar ditarik paksa. Simak penjelasan dokter dan bahaya medisnya di sini!

YouTube Dokter Stephanie
RAHIM COPOT - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Dokter Stephanie, Selasa 11 November 2025, memperlihatkan cerita rahim copot. Kasus rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak terjadi di Jawa Barat. 

Kementerian Kesehatan RI sendiri telah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk tidak mempercayakan proses kelahiran pada pihak non-medis. 

Dalam beberapa kasus, tindakan salah seperti menarik tali pusar atau menekan perut ibu bisa berujung fatal, sebagaimana yang dialami korban dalam kisah ini.

Selain itu, melahirkan tanpa pengawasan dokter atau bidan juga menghambat deteksi dini terhadap kondisi gawat janin, pendarahan internal, dan gangguan kehamilan lain yang membutuhkan penanganan segera.

Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi Dukun Beranak dengan Tenaga Medis

Mencegah tragedi seperti rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak membutuhkan pendekatan edukatif. 

Alih-alih memusuhi dukun beranak yang telah menjadi bagian budaya lokal, solusi terbaik adalah mendorong kolaborasi antara dukun beranak dan tenaga medis.

Beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan program “dukun beranak mitra bidan”, di mana dukun hanya membantu mendampingi proses persalinan secara spiritual dan sosial, sementara tindakan medis sepenuhnya dilakukan oleh bidan. 

Pendekatan ini terbukti menurunkan angka kematian ibu dan bayi secara signifikan.

Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang tanda-tanda bahaya persalinan, pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin (antenatal care), serta akses cepat ke fasilitas kesehatan terdekat.

Maut Perkelahian Keluarga 2025, Anak Tewas Dibacok Ayah yang Diburu Polisi

Respons Publik dan Edukasi dari dr Gia Pratama

Usai video tersebut viral, banyak warganet menyampaikan rasa ngeri sekaligus simpati terhadap korban. 

Beberapa bahkan menulis komentar bahwa mereka baru menyadari bahaya tindakan menarik tali pusar sembarangan.

dr Gia Pratama kemudian menegaskan kembali melalui media sosial bahwa setiap proses kelahiran wajib ditangani oleh tenaga kesehatan profesional. 

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi tergiur dengan biaya murah atau kepercayaan lama yang tidak berdasar medis.

“Plasenta itu akan keluar dengan sendirinya kalau rahimnya berkontraksi dengan baik. Tidak boleh ditarik. Kalau dipaksa, rahim bisa ikut keluar, dan itu bisa menyebabkan perdarahan yang mematikan,” tegas dr Gia dalam podcast tersebut.

Jangan Anggap Remeh Proses Kelahiran

Kasus rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang bahaya mempercayakan keselamatan ibu dan bayi pada pihak yang tidak memiliki kompetensi medis. 

Proses persalinan adalah momen krusial yang memerlukan keterampilan, pengalaman, dan fasilitas yang memadai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved