Berita Viral

Rahim Wanita Copot Usai Melahirkan di Dukun Beranak, Diduga Tali Pusar Ditarik Paksa

Kasus rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak viral! Diduga tali pusar ditarik paksa. Simak penjelasan dokter dan bahaya medisnya di sini!

YouTube Dokter Stephanie
RAHIM COPOT - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Dokter Stephanie, Selasa 11 November 2025, memperlihatkan cerita rahim copot. Kasus rahim wanita copot usai melahiran di dukun beranak terjadi di Jawa Barat. 

Keluarga pasien menjelaskan bahwa itu milik seorang wanita yang baru saja melahirkan di rumah dengan bantuan dukun beranak bernama Pak Raji. 

Dukun tersebut diduga menarik tali pusar bayi secara paksa untuk mengeluarkan plasenta, sehingga rahim sang ibu ikut tertarik keluar.

Penjelasan Medis: Apa Itu Rahim Copot?

Istilah “rahim copot” dalam dunia medis mengacu pada kondisi serius yang disebut inversio uteri atau uterine inversion. 

Kondisi ini terjadi ketika dinding rahim terbalik keluar melalui vagina akibat tarikan berlebihan pada tali pusar atau kesalahan penanganan setelah persalinan.

Menurut Bidan Ony Christy, fase setelah bayi lahir disebut Kala III persalinan, yakni tahap di mana plasenta atau ari-ari seharusnya keluar secara alami dalam waktu 15–30 menit. 

Dalam prosedur medis, tenaga kesehatan biasanya memberikan suntikan oksitosin agar rahim berkontraksi dan membantu pelepasan plasenta dengan aman.

Namun, jika plasenta tidak keluar setelah 30 menit, kondisi ini disebut retensio plasenta. 

Pada situasi seperti ini, dokter atau bidan akan melakukan tindakan manual dengan cara yang steril, disebut manual plasenta, yakni memasukkan tangan ke dalam rahim untuk mengeluarkan plasenta dengan hati-hati.

Sayangnya, dukun beranak yang tidak memiliki pelatihan medis kerap melakukan tindakan berbahaya dengan menarik tali pusar secara paksa. 

Suntikan Maut Perawat, 10 Pasien Tewas di Tangan Penguasa Hidup dan Mati

Akibatnya, dapat terjadi:

  1. Tali pusar putus akibat tarikan keras
  2. Rahim terbalik atau keluar sebagian (inversio uteri)
  3. Perdarahan hebat pasca melahirkan
  4. Risiko infeksi dan kematian pada ibu

Kasus rahim copot seperti yang disampaikan dr Gia Pratama menjadi bukti nyata bahwa proses melahirkan bukanlah perkara sederhana dan tidak boleh dilakukan sembarangan.

Bahaya Melahirkan di Dukun Beranak Tanpa Tenaga Medis

Praktik melahirkan di dukun beranak masih banyak terjadi di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pedesaan. 

Alasannya beragam, mulai dari faktor ekonomi, kepercayaan tradisional, hingga kurangnya akses fasilitas kesehatan.

Namun, risiko dari praktik ini sangat tinggi. 

Dukun beranak umumnya tidak memiliki pemahaman mendalam tentang anatomi tubuh, teknik sterilisasi, maupun cara menangani komplikasi seperti retensio plasenta, perdarahan postpartum, atau infeksi rahim.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved