Breaking News

Berita Viral

Siswa SMP Dipukul Kursi Besi 2025, Mata Rabun dan Lumpuh

Siswa SMP dipukul pakai kursi besi hingga mata rabun dan lumpuh. Baca kronologi lengkap kasus bullying di Tangsel dan langkah hukum yang ditempuh!

YouTube Tribun Video
SISWA SMP DIPUKUL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Video, Selasa 11 November 2025, memperlihatkan siswa SMP dipukul pakai kursi besi hingga mata rabun dan lumpuh. Keluarga menyebut tindakan kekerasan ini bukan pertama kali terjadi, bahkan sudah berlangsung sejak masa MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). 

Setelah MPLS usai, kekerasan fisik itu tak berhenti. MH disebut kerap menjadi sasaran tindakan kasar di dalam kelas. 

“Sering ditusuk pakai sedotan di tangan, lengannya ditendang, bahkan punggungnya pernah dipukul,” kata Y dengan mata berkaca-kaca.

Puncak kekerasan terjadi pada Senin 20 Oktober 2025, ketika pelaku diduga memukul MH menggunakan kursi besi. 

Akibatnya, kepala korban mengalami benjolan besar dan memicu gejala neurologis.

Kondisi Kesehatan Korban Kian Memburuk

Pasca pemukulan dengan kursi besi, kondisi fisik MH menurun drastis. 

Kakak sepupunya, RF (29), menceritakan bahwa sejak 21 Oktober, penglihatan MH mulai kabur dan tubuhnya melemah.

“Matanya mulai rabun, badannya juga lemah seperti lumpuh,” ujar RF.

Keluarga sempat membawa MH ke RS Columbia BSD, namun karena keterbatasan fasilitas, pasien dirujuk ke RSUP Fatmawati. 

Hingga kini, MH masih menjalani perawatan intensif dan belum sepenuhnya sadar.

Kasus siswa SMP dipukul kursi besi hingga lumpuh ini menggugah empati publik, terutama di media sosial. 

Banyak warganet mengecam tindakan brutal tersebut dan menuntut agar pelaku serta pihak sekolah bertanggung jawab.

Istri Izinkan Suami Cari Cinta Pertama di TV 2025, Kisah Nyata yang Mengharukan

Upaya Mediasi dan Respons Sekolah

Kepala Sekolah SMP Negeri tempat korban belajar, Frida Tesalonik, membenarkan bahwa telah ada pertemuan mediasi pada 22 Oktober 2025 antara pihak keluarga korban dan pelaku.

“Dalam surat pernyataan, orang tua pelaku menyanggupi biaya pengobatan untuk mata dan kepala korban,” ungkapnya.

Namun, pihak keluarga korban menyebut bahwa kesepakatan itu tidak dijalankan sepenuhnya. 

Saat MH dirujuk ke RSUP Fatmawati, keluarga pelaku disebut tidak lagi menunjukkan itikad baik.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved