Berita Viral

Diseruduk Sapi di Pegunungan Alpen, Pendaki Tewas Tragis 2025

Diseruduk sapi di Pegunungan Alpen, seorang pendaki lansia tewas tragis. Simak kronologi, penyebab, dan pedoman keselamatan pendaki di Austria 2025.

YouTube Tribunnews Bogor
DISERUDUK SAPI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews Bogor, Selasa 2 September 2025, memperlihatkan warga diiseruduk sapi. Kasus serupa terjadi di Pegunungan Alpen, seorang pendaki lansia tewas tragis, simak kronologi, penyebab, dan pedoman keselamatan pendaki di Austria 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pegunungan Alpen Austria kembali jadi sorotan setelah seorang pendaki lansia tewas diseruduk kawanan sapi. 

Tragedi di jalur pendakian ini membuka mata publik tentang pentingnya memahami risiko berinteraksi dengan hewan ternak di alam bebas. 

Insiden yang terjadi di Ramsau am Dachstein, Provinsi Styria, pada Minggu 31 Agustus 2025 sore, mengguncang komunitas pendaki dan wisatawan.

Korban, pria berusia 85 tahun asal Wina, sedang berjalan bersama istrinya yang berusia 82 tahun dan seekor anjing kecil mereka. 

Perjalanan sederhana menuju sebuah pondok gunung berubah menjadi duka mendalam ketika kawanan sapi, termasuk tiga anak sapi, tiba-tiba menyerang mereka.

“Pasangan pensiunan dari Wina dan anjing mereka sedang berjalan tak jauh dari Austria ketika kawanan sapi, termasuk tiga anak sapi menyerang dan melukai mereka secara brutal,” kata Markus Lamb, juru bicara polisi Styria, Senin 1 September 2025.

Beberapa pendaki lain yang kebetulan melintas bersama pengelola villa di sekitar lokasi berusaha memberikan pertolongan pertama. 

Pasangan lansia itu segera dilarikan ke rumah sakit di Salzburg, tetapi sang suami meninggal dunia sebelum menjalani operasi darurat.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Serangan Sapi di Jalur Pendakian: Kasus Langka tapi Bukan Pertama

Meski serangan sapi di jalur pendakian Alpen jarang terjadi, insiden ini bukan yang pertama kali. 

Austria, negara dengan populasi lebih dari sembilan juta jiwa, memiliki tradisi membiarkan sapi merumput bebas di pegunungan selama musim panas. 

Kehadiran hewan-hewan besar ini seringkali menambah nuansa khas pedesaan dan menarik perhatian wisatawan.

Namun, di balik gambaran indah itu, ada risiko yang kerap tak disadari. 

Pada 2024, seorang perempuan pendaki di kawasan Salzburg tewas setelah diserang kawanan sapi saat berjalan bersama dua anjing kecil. 

Insiden serupa juga pernah memicu perdebatan publik sekitar satu dekade lalu, hingga pemerintah menerbitkan panduan keselamatan bagi para pendaki.

Menurut kejaksaan Austria, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti serangan terbaru ini, termasuk pemeriksaan autopsi. 

Polisi juga mendalami apakah keberadaan anjing menjadi faktor pemicu agresivitas sapi.

Mengapa Sapi Bisa Menyerang di Pegunungan Alpen?

Banyak orang menganggap sapi adalah hewan jinak dan tidak berbahaya. 

Namun, kenyataannya berbeda ketika mereka merasa terancam, terutama jika ada anak sapi di sekitar. 

Insting protektif induk sapi membuat mereka lebih agresif terhadap kehadiran manusia maupun hewan lain.

Faktor pemicu sapi menyerang

Anak sapi di dekat induknya

Kehadiran pedaki yang membawa anjing kerap dianggap ancaman oleh induk sapi.

Gerakan mendadak atau suara keras

Bisa memicu kepanikan kawanan sapi yang berujung serangan.

Jalur lintasan sempit

Sapi merasa terpojok jika tidak ada ruang cukup untuk menghindar.

Kontak mata langsung

Hewan ini bisa menafsirkan tatapan sebagai bentuk tantangan.

Seorang ahli perilaku hewan dari Universitas Salzburg menjelaskan, banyak orang tidak sadar bahwa sapi bisa memiliki naluri pertahanan yang mirip dengan hewan liar. 

Ketika merasa anak-anaknya terancam, mereka akan menyerang tanpa ragu.

Pedoman Keselamatan untuk Pendaki di Alpen

Pemerintah Austria sebenarnya telah menerbitkan aturan keselamatan setelah insiden serupa sekitar sepuluh tahun lalu.

Namun, kasus terbaru ini kembali menegaskan pentingnya edukasi dan kepatuhan wisatawan terhadap pedoman tersebut.

Aturan dasar saat melewati kawanan sapi

Jaga jarak minimal 20–30 meter dari sapi dan hindari berjalan di antara induk dan anaknya.

Selalu tuntun anjing dengan tali pendek. Kehadiran anjing bisa membuat sapi merasa terancam.

Jika diserang, lepaskan anjing dari tali. Anjing lebih mampu menyelamatkan diri, sekaligus mengalihkan perhatian sapi dari pemiliknya.

Hindari gerakan tiba-tiba atau berteriak yang bisa memicu kepanikan.

Tetap di jalur pendakian resmi dan jangan mencoba mendekati hewan untuk berfoto.

Aturan-aturan ini tidak hanya berlaku di Austria, tetapi juga di negara lain dengan tradisi peternakan sapi di pegunungan, seperti Swiss, Italia, dan Jerman.

Antara Wisata Alam dan Keselamatan Publik

Insiden tragis di Pegunungan Alpen Austria ini menjadi pengingat bahwa wisata alam selalu memiliki risiko. 

Human interest dari kasus ini terasa kuat: pasangan lansia yang hanya ingin menikmati keindahan alam bersama anjing kesayangan harus menghadapi akhir perjalanan yang begitu memilukan.

Bagi keluarga korban, tragedi ini tentu meninggalkan luka mendalam. 

Namun, bagi masyarakat luas, kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bahwa hubungan manusia dan hewan ternak tidak selalu seharmonis yang dibayangkan.

Pariwisata di kawasan pegunungan Eropa memang kerap mengandalkan keaslian lanskap, termasuk kehadiran kawanan sapi yang merumput bebas. 

Namun, pihak berwenang kini dihadapkan pada tantangan: bagaimana menjaga tradisi ini sekaligus memastikan keselamatan para pendaki.

Bagaimana Mengurangi Risiko?

Pakar keselamatan alam menekankan pentingnya edukasi publik. 

Banyak wisatawan kota yang tidak terbiasa dengan hewan besar di alam terbuka.

Mereka cenderung meremehkan potensi bahaya, padahal tubuh sapi dewasa bisa mencapai bobot lebih dari 600 kilogram.

Langkah preventif sebelum mendaki

Cari informasi jalur pendakian: apakah melewati padang rumput dengan kawanan sapi.

Ikuti tur berpemandu jika ragu dengan kondisi medan.

Pelajari tanda-tanda agresivitas sapi, seperti mengangkat kepala, menggeram, atau maju perlahan.

Ajarkan anak-anak untuk tenang dan tidak berlarian di dekat hewan.

Dengan edukasi yang lebih baik, diharapkan kasus serupa dapat diminimalisir, tanpa harus menghilangkan pesona khas pegunungan Alpen yang terkenal dengan kawanan sapinya.

Tragedi yang Jadi Pelajaran Bersama

Kematian pendaki lansia akibat serangan sapi di Pegunungan Alpen Austria bukan sekadar berita duka, tetapi juga peringatan kolektif. 

Kisah ini menyentuh sisi kemanusiaan tentang perjalanan sederhana yang berubah menjadi tragedi, tentang cinta pasangan lansia yang berjalan bersama hingga akhir, dan tentang hubungan rapuh antara manusia dan alam.

Bagi wisatawan, pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa wisata alam memerlukan kewaspadaan ekstra dan pengetahuan dasar tentang perilaku hewan. 

Dengan begitu, keindahan Alpen bisa tetap dinikmati dengan rasa aman.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diseruduk Sapi, Pendaki Tewas di Pegunungan Alpen

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved