KHAZANAH ISLAM

Keutamaan Doa Nabi Yunus: Amalan Mustajab Saat Menghadapi Kesulitan

Doa Nabi Yunus dikenal sebagai doa yang sering dipanjatkan ketika Anda menghadapi masalah atau merasa putus asa.

Editor: Dhita Mutiasari
Freepik.com
SHALAT RAWATIB - Ilustrasi seorang yang berdoa usai waktu salat. Doa Nabi Yunus AS ini bisa diamalkan ketika sedang menghadapi situasi yang sulit. 
Ringkasan Berita:
  • Doa Nabi Yunus adalah doa yang dibaca ketika menghadapi kesulitan, diambil dari kisah Nabi Yunus AS saat berada dalam perut ikan. 
  • Doa ini menjadi simbol pengakuan atas kesalahan diri, ketundukan kepada Allah, serta keyakinan penuh kepada-Nya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Doa merupakan jembatan yang menghubungkan hati kita dengan Sang Pencipta.

Salah satu doa yang penuh makna dan diambil dari peristiwa yang mencengangkan adalah Doa Nabi Yunus.

Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti pernah menghadapi masa-masa sulit yang penuh dengan ujian dan cobaan.

Baik itu dalam bentuk masalah pekerjaan, hubungan, kesehatan, maupun tekanan batin yang membuat hati terasa sempit. Dalam Islam, salah satu cara untuk menghadapi kesulitan adalah dengan berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah.

Salah satu doa yang memiliki keutamaan luar biasa dalam membantu seseorang keluar dari kesulitan adalah Doa Nabi Yunus.  

Doa Nabi Yunus dikenal sebagai doa yang sering dipanjatkan ketika Anda menghadapi masalah atau merasa putus asa.

Banyak umat Muslim mengamalkan doa ini sebagai bentuk permohonan pertolongan kepada Allah SWT agar diberi jalan keluar dari kesulitan.

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun 2026 Lengkap Arab, Latin, dan Artinya untuk Diamalkan

Doa Nabi Yunus sejatinya merupakan ungkapan penyesalan yang tulus dari Nabi Yunus AS ketika berada dalam perut ikan paus. Saat itu, beliau menyadari kesalahan karena meninggalkan kaumnya sebelum mendapat izin dari Allah SWT.

Doa ini mencerminkan kerendahan hati, kesadaran diri, dan kepasrahan sepenuhnya kepada Sang Pencipta. 

Doa Nabi Yunus dipanjatkan ketika berada dalam perut ikan.

Kejadian ini berawal dari rasa putus asa Nabi Yunus yang telah berdakwah selama 33 tahun, namun hanya dua orang saja yang mau menerima dakwah Nabi Yunus AS.

Nabi Yunus kemudian meninggalkan kaumnya dan menaiki kapal. Saat menaiki kapal itulah Nabi Yunus dilemparkan ke laut karena kalah dalam undian untuk menentukan siapa yang harus dikeluarkan dari kapal karena kelebihan muatan.

Nabi Yunus kemudian ditelan ikan. Saat di perut ikan itulah Nabi Yunus menyadari seluruh kesalahannya dan mengucapkan doa yang dikenang sampai sekarang dan diabadikan dalam Al Quran surat Al Anbiya ayat 87.

Doa Nabi Yunus

Berikut ini bacaan doa Nabi Yunus 'alaihis salam.

Arab:

لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin:

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadh-dhaalimiin.

Artinya:

Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.

Keutamaan Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus AS ini bisa diamalkan ketika sedang menghadapi situasi yang sulit. Adapun keutamaan dari doa nabi Yunus AS ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.

دعوةُ ذي النُّونِ إذ دعا وهو في بطنِ الحوتِ لا إلهَ إلَّا أنتَ سبحانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ فإنَّه لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا استجاب اللهُ له

Artinya: “Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus-menerus, kecuali Allah akan kabulkan keinginannya.” (H.R. At Tirmidzi).

Berdasarkan hadits di atas, orang yang mengamalkan doa ini secara terus-menerus, maka keinginan-keinginannya akan dikabulkan Allah SWT.

Kandungan Doa Nabi Yunus

Dalam tafsirnya, Imam As Sa’di menyampaikan bahwa di dalam doa Nabi Yunus, terkandung pengakuan akan kesempurnaan dan keesaan Allah.

Juga terkandung pengakuan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan cacat. Serta pengakuan diri sebagai seorang yang berlaku zalim (berbuat salah).

Secara umum, doa Nabi Yunus mengandung tiga hal:

1. Tauhid, yaitu mengakui Allah Maha Esa dan hanya Allah SWT yang pantas disembah.

2. Tasbih, yaitu menyucikan Allah dari segala kekurangan, aib, dan cacat.

3. I’tiraf (pengakuan), yaitu pengakuan jujur telah melakukan kesalahan disebabkan oleh diri sendiri.

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved