Emas Jadi Tabungan, Pegadaian Jadi Solusi: Kisah Pasangan Lansia yang Tetap Mandiri

Meski sudah memasuki usia senja namun keduanya masih tetap produktif mengelola usaha rumahan masing-masing.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
MADROSID
SUAMI ISTRI - Pasangan Suami istri Ahmad Thahir (74) dan Tirasmah (55) sebagai nasabah Pegadaian Cabang Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Keduanya selalu memanfaatkan layanan Pegadaian ketika membutuhkan modal dengan menggadaikan emasnya. Pegadaian dinilai memberikan solusi ketika membutuhkan modal. 

“Sebagai bocoran saja bahwa di tahun ini juga nanti akan ada diluncurkan pembaharuan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) tapi namanya rahasia insyallah bukan oktober paling lama,” terang Deputi.

Ia menambahkan dalam pembaharuan ini akan memiliki tampilan lebih menarik serta fiturnya akan ditambah. Bahkan penggunaan PDS saat ini juga sudah bisa melakukan banyak transaksi.

Bahkan untuk gadai barang sendiri sudah ada layanan gadai dari rumah itu dicover dari aplikasi Pegadaian digital.

“Tapi itu layanannya terbatas hanya untuk gadai jumlah besar, karena mereka ini kan bukan karena mager ya, tapi karena memang mungkin untuk keamanan serta privasi, takut dilihat orang dan sebaginya, namanya gadai dari rumah. Jadi petugas kami yang datang transaksi dari rumah saja,” paparnya.

Abdul Lafaz Isnainy mengungkapkan saat ini jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) mencapai 52 ribu dari total nasabah Pegadaian sebanyak 300 ribu di kalimantan Barat.

“Berarti sekitar 20 persenan pengguna PDS saat ini, kami akan melakukan edukasi terus menerus agar mereka juga bisa beralih ke penggunaan aplikasi digital,” imbuhnya.

Abdul menilai meski, untuk usia pengguna ini saat ini dari kalangan ibu-ibu, memang diakui agak susah mengalihkannya ke pengguna digital.

Tapi Pegadaian tetap sadar bahwa digitalisasi akan terus bergerak dan harus dikembangkan terus untuk dipersiapkan kepada generasi-generasi selanjutnya.

“Karena semua pada waktunya akan digantikan oleh generasi  yang nantinya tidak suka duduk antre,” pungkasnya.

Yakinkan Masyarakat

Deputi Bisnis Pegadaian Kalimantan Barat Abdul Lafaz Isnainy menjelaskan produk yang diutamakan kepada masyarakat adalah tabungan emas secara virtual.

“Emasnya kita tidak lihat fisik, nominalnya ada berapa gram. Jika mau diambil bisa dicetak emasnya  tinggal pilih cabangnya sesuai dengan lokasi dekat rumah,” tuturnya.

Ia tegaskan nabung emas itu sebenarnya lebih murah, jika memang butuh uang bisa langsung dijual diaplikasi itu juga. Harganya sesuai dengan update yang terbaru naik apa turun.

Bahkan seorang anak juga bisa menabung emas dengan nama ibunya meski belum punya ktp.

Pegadaian sudah berdiri 120 tahun lebih, tak perlu ada keraguan bagi masyarakat untuk bertransaksi di Pegadaian, nabung emas lebih mudah dan praktis.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved