Ragam Contoh

Kemendikbudristek Wujudkan Transisi PAUD ke SD, Apa Saja Perubahan Terbaru Pendidikan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAJAR PAUD - Kemendikbudristek telah menyedikan alat bantu bagi satuan pendidikan untuk menjalankan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah melakukan transformasi penting dalam dunia pendidikan Indonesia, salah satunya dengan mendorong wajib belajar 13 tahun, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/K. 

Salah satu fokus utama dari transformasi ini adalah menciptakan transisi yang mulus dan menyenangkan dari PAUD ke SD.

Selama ini, masih banyak masyarakat yang salah kaprah terhadap pendidikan anak usia dini, terutama dalam hal kemampuan calistung (membaca, menulis, dan berhitung). 

Padahal, pendidikan di usia dini tidak seharusnya terfokus pada aspek akademik semata, melainkan harus menumbuhkan kesiapan belajar secara menyeluruh baik secara sosial, emosional, maupun motorik.

Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Ada beberapa program dan upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD dengan menyenangkan. 

15 Daftar PAUD dan TK di Kecamatan Pinoh Selatan Melawi 2025

1. Satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD. 

2. Masa pengenalan.

A. Satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.

B. Contoh kegiatan pengenalan pada dua minggu awal tahun ajaran baru seperti: 

  • Mengajak peserta didik berkeliling ke seluruh area sekolah. 
  • Menjelaskan fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di olah. 
  • Mengenal sema warga sekolah. 
  • Mengenalkan kegiatan ang dilakukan mulai waktu anak datang ke sekolah hingga waktu pulang. 

3. Menerapkan pembelaran. 

A. Satuan pendidikan perlu menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak, meliputi: 

  • Mengenal nilai agama dan budi pekerti. 
  • Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi. 
  • Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar. 
  • Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, seperti literasi dan numerasi. 
  • Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri. 
  • Pemaknaan terhadap belajar yang positif. 

B. Keenam kemampuan fondasi tersebut perlu dibangun secara kontinu dari PAUD hingga kelas dua pada jenjang pendidikan dasar. 

C. Pada Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran untuk jenjang pendidikan dasar kelas awal sudah disusun selaras dengan PAUD. 

D. Buku teks Kurikulum Merdeka sudah dikurasi sehingga anak tidak perlu bisa calistung saat masuk kelas 1 pada jenjang pendidikan dasar. 

Halaman
12

Berita Terkini