TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Di dunia perfilman, kolaborasi antara aktor kawakan dan bintang muda selalu menghadirkan magnet tersendiri.
Kali ini, Liam Neeson yang dikenal lewat perannya di berbagai film aksi, beradu peran dengan Joe Keery, aktor muda yang melejit lewat serial Stranger Things.
Mereka dipertemukan dalam proyek film Cold Storage, sebuah adaptasi novel karya David Koepp yang menggabungkan horor, fiksi ilmiah, dan komedi gelap.
Disutradarai Jonny Campbell, film ini tak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga sentuhan absurditas yang memancing tawa getir.
Ceritanya membawa penonton masuk ke dunia yang dipenuhi ancaman bioteror dari virus alien mematikan.
Kejadian yang semula terasa jauh dari keseharian, kini dihadirkan begitu dekat dan manusiawi.
Dari ruang bawah tanah pangkalan militer yang sunyi, hingga ke kejar-kejaran melawan waktu, film ini dirancang sebagai hiburan yang memadukan rasa takut, kagum, dan tak jarang, senyum sinis.
• Sinopsis Film Sihir Pelakor, Luka Keluarga Trauma Anak dan Horor dari Kisah Nyata
[Cek Berita dan informasi Sinopsis Film KLIK DISINI]
Adaptasi Novel Penuh Tegangan dari David Koepp
Cold Storage diangkat dari novel laris karya David Koepp, penulis yang sudah melahirkan naskah legendaris seperti Jurassic Park dan Mission: Impossible.
Film ini diproduksi oleh Gavin Polone, yang sebelumnya sukses dengan Panic Room dan Zombieland, serta sepenuhnya dibiayai oleh Studiocanal.
Cerita berawal dari sebuah pangkalan militer yang menyimpan virus alien mematikan di lantai paling bawah, terkunci rapat dalam fasilitas berpendingin.
Virus ini begitu berbahaya hingga setiap prosedur keamanan dijalankan tanpa cela.
Namun, saat pangkalan ditutup karena pemotongan anggaran, lantai atas bangunan itu disewakan ke perusahaan swasta yang mengabaikan protokol keamanan.
Tanpa disadari, suhu di dalam gedung meningkat, dan virus pun mulai melepaskan diri dari penjara bawah tanahnya.
Apa yang semula hanya masalah teknis pendingin ruangan, berubah menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan hidup manusia.
Kolaborasi Generasi Berbeda di Tengah Ancaman Virus Alien
Liam Neeson dipercaya memerankan Robert Quinn, seorang mantan operator bioteror yang telah pensiun namun kembali dipanggil karena situasi darurat.
Karakternya digambarkan sebagai sosok tenang, penuh pengalaman, dan rela mempertaruhkan nyawa demi mencegah bencana global.
Sementara itu, Joe Keery memerankan Teacake, pegawai muda di fasilitas self-storage yang awalnya menjalani shift malam biasa bersama rekannya Naomi (diperankan Georgina Campbell).
Kehidupan mereka yang monoton seketika berubah menjadi mimpi buruk ketika makhluk parasit dari jenis jamur mematikan mulai menyerang.
Jamur ini bukan sembarang organisme, ia bermutasi, sangat menular, mampu mengendalikan otak inangnya, dan menghancurkan tubuh korban dengan cara yang mengerikan.
Di tengah kekacauan itu, Quinn, Teacake, dan Naomi harus bekerja sama untuk menghentikan penyebaran sebelum seluruh kota bahkan dunia menjadi korban.
• Sinopsis Film After the Hunt, Drama Moral di Balik Tembok Kampus yang Menguji Batas Kemanusiaan
Kombinasi Horor, Aksi, dan Komedi Gelap
Sutradara Jonny Campbell melihat Cold Storage bukan sekadar film sci-fi horror biasa.
Menurutnya, daya tarik cerita terletak pada perpaduan ketegangan mencekam dengan humor yang muncul secara alami dari situasi absurd.
Keunikan ini membuat penonton tidak hanya berdebar-debar, tetapi juga terhibur dengan ironi yang terselip di setiap babak.
David Koepp sendiri menggambarkan kisah ini sebagai paket lengkap: menakutkan, lucu, mengejutkan, sekaligus menghibur.
Visi ini sejalan dengan ambisi besar tim produksi untuk menghadirkan tontonan yang tak hanya memacu adrenalin, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam setelah lampu bioskop kembali menyala.
Ketegangan yang Terasa Dekat dengan Kehidupan Nyata
Meski mengangkat kisah fiksi tentang virus alien, Cold Storage punya resonansi dengan kehidupan nyata.
Ketakutan akan penyebaran penyakit mematikan, bahaya kelalaian prosedur keamanan, hingga perjuangan orang biasa yang terjebak dalam situasi luar biasa, semuanya terasa akrab di tengah pengalaman dunia menghadapi pandemi.
Tokoh Teacake dan Naomi mewakili orang-orang awam yang mendadak berada di garis depan menghadapi bencana, sementara Robert Quinn adalah simbol pengalaman dan keberanian yang dibutuhkan dalam krisis.
Keberanian mereka menjadi benang merah yang memanusiakan cerita, membuatnya lebih dari sekadar tontonan hiburan.
Produksi dan Jadwal Syuting
Film ini dijadwalkan memulai proses syuting pada musim gugur, dengan Studiocanal sebagai pihak yang membiayai penuh proyek tersebut.
Lokasi syuting akan menyesuaikan dengan kebutuhan cerita yang memadukan ruang tertutup bertekanan tinggi dan lanskap kota yang tegang.
Dengan jajaran pemeran yang solid, naskah yang digarap langsung oleh penulis novelnya, serta visi penyutradaraan yang matang,
Cold Storage diproyeksikan menjadi salah satu film yang patut diantisipasi oleh penggemar genre sci-fi horror comedy.
Pengalaman Sinematik yang Memikat
Cold Storage berpotensi menjadi tontonan yang tak hanya mengandalkan efek visual atau jump scare, melainkan mengajak penonton merasakan adrenalin lewat karakter-karakter yang punya kedalaman emosi.
Perpaduan generasi antara Neeson dan Keery, dengan dukungan Georgina Campbell, memberi dimensi baru pada dinamika cerita.
Film ini adalah undangan untuk merasakan ketegangan, tawa getir, dan rasa kagum pada keberanian manusia saat dihadapkan pada ancaman yang melampaui imajinasi.
Dalam kegelapan ruang bawah tanah bekas pangkalan militer itu, penonton akan disuguhi kisah tentang bagaimana keberanian bisa muncul di saat yang paling tak terduga.
(*)
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!