TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kehadiran Artificial Intellegence (AI) seakan bisa membantu dalam segala hal.

Terutama untuk yang berhubungan dengan digital, seperti pengerjaan tugas kantor, kuliah, dan sebagainya.

Semuanya dapat dikerjakan dengan cepat secara otomatis.

Namun, pengguna AI juga perlu berhati-hati sebab proses pengerjaan AI menggunakan mesin yang tidak punya empati.

Bekerja berdasarkan data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk menjawab atau memenui perintah dari user.

Ia bekerja berdasarkan data dan pola, bukan intuisi atau nilai moral.

Baca juga: Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Mandiri di Rumah dengan Bantuan AI ELSA Speak, Fasih Berbahasa Asing

Hasilnya tentu akan dipaksanakan hadir untuk menjawab apa yang dibutuhkan.

Saat ini teknologi AI menjadi bagian nyata dari kehidupan sehari-hari untuk membantu pekejaan seperti menyusun jadwal, merangkum informasi, hingga memberikan rekomendasi belanja yang sesuai dengan preferensi pribadi.

Makanya penting bagi pengguna untuk memahami bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti akal sehat.

Pemanfaatan AI tetap aman, etis, dan bermanfaat, ada beberapa prinsip penting yang perlu diterapkan.

Untuk itu, sebagai pengguna AI aktif perlu sekali untuk memperhatikan cara aman dalam penggunaan AI ini.

Berikut Tips praktis agar kita bisa memaksimalkan potensi AI tanpa terjebak dalam risiko penyalahgunaan atau ketergantungan berlebihan.

Untuk garis besarnya adalah AI sebagai asisten, bukan pengganti akal sehat.

AI bekerja berdasarkan pola dan data yang dipelajari, dan terkadang bisa menghasilkan informasi yang tidak 100 persen akurat atau bias.

Jangan pernah sepenuhnya bergantung pada AI tanpa melakukan verifikasi.