TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap data masyarakat miskin di Kota Pontianak.
Ia menilai, data kemiskinan yang digunakan saat ini belum sepenuhnya mencerminkan kondisi nyata di lapangan, sehingga berpotensi memengaruhi efektivitas penyaluran bantuan sosial.
Hal ini diungkapkan Bebby usai mengikuti rapat paripurna penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Pontianak tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin 11 Agustus 2025.
“Kami melihat angka kemiskinan yang ada sekarang tidak sesuai fakta di lapangan"
"Data yang digunakan masih mengikuti catatan Badan Pusat Statistik (BPS), padahal kondisi riil di masyarakat menunjukkan hal yang berbeda,” ujarnya.
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Tewasnya Remaja 17 Tahun di TKP Kecelakaan Maut Jl Arteri Supadio Kubu Raya
Bebby membeberkan, terdapat sekitar 4.000 penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang seharusnya dihapus dari daftar penerima karena dinilai sudah tidak lagi memenuhi kriteria.
Menurutnya, ketidaktepatan sasaran ini perlu segera dievaluasi demi memastikan bantuan tepat guna.
“Kalau datanya tidak akurat, bantuan bisa salah sasaran. Padahal, tujuan program ini adalah membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan"
"Maka, kita perlu penyesuaian data agar bantuan tersalurkan tepat pada yang berhak,” tegasnya.
Politisi ini juga menekankan bahwa APBD Perubahan 2025 menjadi momentum untuk melakukan perbaikan kebijakan, termasuk pengalokasian dana bantuan sosial.
Dengan adanya pengurangan pendapatan daerah, DPRD bersama pemerintah kota harus menyusun strategi yang efisien agar program bantuan tetap berjalan optimal.
Bebby mengingatkan, pendataan real di lapangan merupakan kunci utama.
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Kecelakaan Tragis di Jl Adisucipto KKR, Mobil Tabrak Gerobak, Lalu Hantam Korban
Tanpa basis data yang akurat, program penanggulangan kemiskinan hanya akan menjadi formalitas tanpa hasil nyata.
“Strateginya jelas, kita harus punya data real di lapangan"
"Seringkali, ketika bicara bantuan, banyak yang mengaku miskin padahal kondisinya berbeda"
"Data yang akurat akan memastikan bantuan tepat sasaran dan meminimalkan potensi penyalahgunaan,” pungkasnya.
Dengan adanya evaluasi dan pembaruan data, diharapkan seluruh program bantuan sosial di Kota Pontianak ke depan dapat lebih tepat sasaran, efisien, dan memberi dampak positif nyata bagi kesejahteraan warga.
Apa Saja Indikator Kemiskinan:
1. Indikator Garis Kemiskinan (Moneter)
BPS menentukan seseorang atau rumah tangga miskin jika pengeluarannya per kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan dihitung dari:
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) → setara dengan kebutuhan energi 2.100 kilokalori per kapita per hari.
Garis Kemiskinan Nonmakanan (GKNM) → kebutuhan dasar selain makanan (perumahan, pendidikan, kesehatan, pakaian, dll.).
2. Indikator Nonmoneter (Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional – Susenas)
BPS menggunakan 14 indikator kesejahteraan untuk mengidentifikasi kondisi kemiskinan dari aspek kehidupan sehari-hari:
- Luas lantai rumah kurang dari 8 m⊃2; per orang.
- Jenis lantai rumah terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
- Jenis dinding rumah dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah atau tembok tanpa plester.
- Tidak memiliki fasilitas buang air besar yang layak.
- Sumber penerangan bukan listrik.
- Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tak terlindung, sungai, air hujan.
- Bahan bakar untuk memasak menggunakan kayu bakar/arang/minyak tanah.
- Konsumsi daging, ayam, atau susu hanya sekali seminggu atau kurang.
- Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
- Hanya mampu makan sebanyak 1–2 kali sehari.
- Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
- Sumber penghasilan kepala rumah tangga dari pekerjaan berupah rendah (petani gurem, buruh, nelayan kecil).
- Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga maksimal tamat SD.
- Tidak memiliki tabungan atau barang berharga yang mudah dijual (emas, ternak, kendaraan bermotor, dll.).
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!