Berita Viral

Meteor Tertua “Mengetuk” Atap Rumah Warga, Kisah Meteor 20 Juta Tahun Lebih Tua dari Bumi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BATU METEOR - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV, Senin 11 Agustus 2025, memperlihatkan batu meteor. Kisah lain terjadi di langit Georgia yang berubah dramatis ketika bola api melesat, meledak, lalu menghantam atap sebuah rumah di kota McDonough.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siang itu, langit Georgia berubah dramatis ketika bola api melesat, meledak, lalu menghantam atap sebuah rumah di kota McDonough. 

Bukan sembarang batu, meteor yang jatuh ini berusia sekitar 4,56 miliar tahun, 20 juta tahun lebih tua dari Bumi. 

Pemilik rumah awalnya mengira ledakan berasal dari pohon tumbang, hingga menemukan serpihan batu luar angkasa di lantai ruang tamu. 

NASA dan peneliti Universitas Georgia mengonfirmasi batu itu sebagai kondrit, jenis meteor batu paling melimpah di alam semesta. 

“Meteor ini memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya sampai di tanah McDonough,” kata Scott Harris, ahli geologi yang memimpin analisis. 

Fenomena ini kini tercatat sebagai meteorit ke-27 yang ditemukan di Georgia, mengingatkan bahwa Bumi hanyalah satu titik kecil di panggung kosmik. 

Dari dentuman di langit hingga penelitian laboratorium, kisah ini menyatukan rasa kagum, kejutan, dan rasa ingin tahu manusia akan asal-usul tata surya.

Tragedi Sunyi di Sawah Klaten, 18 Nyawa Melayang Akibat Kencing Tikus

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Meteor Ini Bisa Sampai ke Atap Rumah?

Siang itu, bola api melintas cepat di langit Georgia. 

Warga yang melihatnya melaporkan ada kilatan terang, diikuti suara dentuman keras. 

NASA mengonfirmasi fenomena tersebut sebagai jatuhnya meteor, yang kemudian melambat drastis namun tetap melaju sekitar 1 kilometer per detik sebelum akhirnya menghantam atap rumah di Henry County.

Tidak hanya atap yang bolong, tetapi puing-puing batu dari luar angkasa juga berserakan di dalam rumah. 

Sang pemilik rumah, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya demi privasi, mengatakan masih menemukan serpihan dan debu yang diyakini berasal dari meteor itu bahkan beberapa hari setelah kejadian.

Seberapa Tua Meteor Ini Dibandingkan Bumi?

Hasil analisis tim peneliti dari Universitas Georgia menunjukkan bahwa batu luar angkasa tersebut terbentuk sekitar 4,56 miliar tahun yang lalu, sekitar 20 juta tahun lebih tua dari Bumi sendiri. 

Artinya, meteor itu menyimpan sejarah alam semesta yang jauh melampaui keberadaan manusia.

“Meteor yang masuk ke atmosfer ini memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya sampai di tanah McDonough,” ujar Scott Harris, ahli geologi dari Universitas Georgia. Menurutnya, setiap fragmen adalah potongan puzzle dari masa awal tata surya.

Dendam Sandwich 4 Tahun Berujung Darah, Dua Pemilik Toko Roti di Paterson Jadi Korban Penusukan

Jenis Meteor Apa yang Jatuh di McDonough?

Apa Itu Kondrit?

Dengan menggunakan mikroskop optik dan elektron, Harris dan timnya menemukan bahwa batu tersebut adalah kondrit, jenis meteor batu yang paling melimpah di alam semesta. 

NASA menjelaskan bahwa kondrit berasal dari sisa material pembentukan tata surya dan belum mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali terbentuk.

“Kami mempelajari mineral di dalamnya, melihat pola strukturnya, dan setiap goresannya adalah cerita,” kata Harris. “Meteor ini seperti kapsul waktu yang membawa pesan dari miliaran tahun lalu.”

Mengapa Kejadian Ini Begitu Langka?

Fenomena yang Kini Lebih Sering Ditemukan

Meteorit McDonough kini resmi tercatat sebagai meteorit ke-27 yang ditemukan di negara bagian Georgia. 

Harris menyebut, dulu kejadian seperti ini diperkirakan hanya terjadi sekali dalam beberapa dekade. 

Namun, dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya perhatian publik, peluang menemukan meteorit menjadi lebih besar.

“Teknologi modern, ditambah dengan perhatian publik yang lebih besar, akan membantu kita menemukan lebih banyak meteorit,” ujarnya. 

Kamera pengawas, ponsel pintar, hingga sistem radar kini dapat mendeteksi dan merekam momen langka tersebut.

Apa Makna Penemuan Ini Bagi Ilmu Pengetahuan?

Bagi para ilmuwan, setiap meteorit yang ditemukan adalah kesempatan emas untuk mempelajari tata surya. 

Analisis komposisi dan kecepatan asteroid yang jatuh ke Bumi bisa membantu memetakan potensi ancaman di masa depan.

“Suatu hari nanti akan ada kemungkinan bagi sesuatu yang besar untuk jatuh dan menciptakan situasi bencana,” jelas Harris. “Jika kami bisa mencegahnya, kami ingin melakukannya.”

Penelitian seperti ini bukan hanya soal mengagumi keindahan kosmik, tetapi juga soal perlindungan planet. 

Data yang dikumpulkan dapat menjadi dasar bagi sistem peringatan dini dan teknologi pertahanan asteroid.

Bagaimana Perasaan Warga yang Mengalami Kejadian Ini?

Bagi pemilik rumah, kejadian ini adalah campuran antara keterkejutan, ketakutan, dan rasa kagum. 

“Awalnya saya pikir ada pohon tumbang atau ledakan dari jauh,” ungkapnya. 

“Tapi begitu tahu itu batu dari luar angkasa, rasanya seperti mendapat tamu dari masa lalu.”

Meski kerusakan rumah cukup signifikan, warga tersebut mengaku bersyukur tidak ada yang terluka. 

Beberapa fragmen meteor kemudian diserahkan kepada para ilmuwan untuk dianalisis, sementara sebagian kecil tetap disimpan sebagai kenang-kenangan.

Meteor Tua, Cerita Baru

Fenomena jatuhnya Meteor McDonough mengingatkan kita bahwa Bumi hanyalah bagian kecil dari panggung kosmik yang luas. 

Batu yang telah mengembara miliaran tahun itu akhirnya berakhir di sebuah atap rumah biasa di Georgia, tempat yang mungkin tidak pernah ada dalam “rencana perjalanannya.”

Dan di balik ledakan, kilatan cahaya, serta data ilmiah, ada kisah manusia yang mendengarnya dari ruang tamu, melihat serpihan di lantai, dan tahu bahwa untuk sesaat, mereka menjadi bagian dari sejarah alam semesta.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rumah Warga AS Dijatuhi Meteor Berusia 20 Tahun Lebih Tua dari Bumi

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini