TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Yuli Sri Ayu kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pengurus Cabang Kabupaten Sintang untuk masa bakti 2023–2028. Keputusan ini menegaskan kepercayaan berkelanjutan dari para anggota terhadap kepemimpinannya yang dinilai visioner dan progresif.
Dalam pernyataannya usai terpilih, Yuli menyampaikan bahwa pencalonannya kembali didasari oleh komitmen untuk menuntaskan sejumlah program kerja strategis yang belum selesai di periode sebelumnya.
“Alasan mendasar saya ikut pencalonan kepengurusan IBI periode 2023–2028 karena ada beberapa program kerja yang belum dituntaskan,” kata Yuli, Minggu 3 Agustus 2025.
Salah satu program prioritas yang tengah dijalankan adalah akselerasi alih jenjang pendidikan dari Diploma 3 ke Diploma 4 plus profesi.
• Polres Sintang Gerebek Balap Liar, Ratusan Motor dan Remaja Diamankan
Saat ini, sebanyak 202 bidan dari Sintang sedang menempuh pendidikan lanjutan di Poltekkes Kalimantan Timur.
“Insya Allah, di akhir Agustus atau awal September mereka akan menjalani yudisium dan wisuda, kemudian melanjutkan pendidikan profesi di tempat yang sama,” jelas Yuli.
Selain itu, IBI Sintang juga berkomitmen mendukung program prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang dalam upaya penurunan angka stunting.
Pada periode 2025–2026, IBI akan melaksanakan program screening dan stimulan bagi bayi dengan gangguan tumbuh kembang, baik yang disebabkan oleh stunting maupun faktor lainnya.
Memasuki usia ke-74 tahun IBI, Yuli mengajak seluruh anggota untuk menjadikan momentum ini sebagai waktu memperkuat solidaritas dan meningkatkan kapasitas diri.
“Usia 74 tahun adalah usia yang matang. Mari kita jadikan momen ini untuk menyatukan langkah, memperkuat solidaritas, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi kita—baik secara klinis maupun organisasi,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa tantangan kesehatan ibu dan anak di Sintang masih menjadi pekerjaan rumah bersama, dan IBI harus hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam edukasi masyarakat dan pelayanan kesehatan, khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting.
“Saya mengajak kita semua untuk senantiasa menjaga etika profesi, menjunjung tinggi martabat bidan, dan tidak pernah lelah untuk belajar serta berinovasi. Karena kualitas pelayanan kita adalah cerminan dari tanggung jawab dan cinta kita terhadap kehidupan dan profesi kita,” tutupnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!