TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Platform media sosial TikTok kini mulai serius memerangi misinformasi di platformnya.
Perusahaan milik ByteDance tersebut resmi meluncurkan fitur terbaru bernama Footnotes, sebuah sistem pemeriksa fakta berbasis kontribusi pengguna.
Dikutip dari TechCrunch pada Jumat 1 Agustus 2025, fitur ini akan diluncurkan sebagai program percontohan di wilayah Amerika Serikat.
Fitur Footnotes memungkinkan pengguna untuk menambahkan catatan dan penjelasan pada video-video yang beredar di platform.
Catatan tersebut juga bisa dinilai oleh pengguna lain untuk menentukan apakah informasi yang disampaikan relevan dan akurat.
Langkah TikTok ini tampaknya mengikuti jejak Community Notes, fitur serupa yang telah lebih dulu hadir di platform X (dulu Twitter) dan juga mulai diuji oleh Meta di Facebook dan Instagram.
• Bolehkah Menikahi Wanita yang Sedang Hamil? Ini Penjelasan Lengkap Menurut Islam
TikTok berharap dengan fitur ini, pengguna bisa lebih aktif memverifikasi informasi dan mengedukasi sesama pengguna secara kolaboratif.
Semua pengguna TikTok di AS kini dapat melihat catatan yang telah dinilai bermanfaat oleh komunitas dan turut memberikan penilaian terhadap catatan itu.
TikTok pertama kali memberitahukan uji coba Footnotes pada April lalu sebagai cara menambahkan konteks pada konten video yang beredar di platform.
Bridging Algorithm
Sebagaimana sistem sejenisnya, TikTok menggunakan bridging algorithm untuk mencari konsensus dari pengguna dengan pandangan berbeda.
Jika pengguna dari berbagai sisi setuju bahwa sebuah catatan bermanfaat, maka catatan tersebut dianggap lebih kredibel.
Pendekatan ini juga bertujuan mencegah manipulasi suara sepihak atau brigading.
TikTok menyatakan bahwa footnotes dapat membantu pengguna memahami lebih baik konten yang mereka tonton dengan menambahkan informasi pelengkap.
Dalam beberapa kasus, pengunggah video memang sengaja menyebarkan informasi menyesatkan.