TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, memimpin langsung upacara penutupan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) SPPI Batch-3 Tahun 2025 di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Dodik Bela Negara Rindam XII/Tpr, Kota Singkawang, Sabtu 12 Juli 2025.
Sebanyak 609 peserta mengikuti pendidikan yang berlangsung selama tiga bulan, terdiri dari 428 peserta laki-laki dan 181 perempuan.
Pendidikan dibagi ke dalam dua sesi, yakni dua bulan untuk pelatihan dasar militer dan satu bulan untuk pelatihan manajerial.
"Setelah ini mereka akan menjalani proses seleksi CAT untuk bisa diangkat sebagai ASN, baik sebagai PNS maupun P3K," jelas Mayjen TNI Jamallulael saat diwawancarai usai memimpin upacara.
Para lulusan SPPI batch-3 ini disiapkan untuk menjadi kepala dapur di berbagai daerah, terutama dalam mendukung program prioritas nasional berupa makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah.
Sebanyak 609 peserta mengikuti pendidikan yang berlangsung selama tiga bulan, terdiri dari 428 peserta laki-laki dan 181 perempuan.
Pendidikan dibagi ke dalam dua sesi, yakni dua bulan untuk pelatihan dasar militer dan satu bulan untuk pelatihan manajerial.
"Setelah ini mereka akan menjalani proses seleksi CAT untuk bisa diangkat sebagai ASN, baik sebagai PNS maupun P3K," jelas Mayjen TNI Jamallulael saat diwawancarai usai memimpin upacara.
Para lulusan SPPI batch-3 ini disiapkan untuk menjadi kepala dapur di berbagai daerah, terutama dalam mendukung program prioritas nasional berupa makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah.
• Remaja Dikirim ke Barak Militer, Wali Kota Singkawang: Mereka Punya Keberanian, Tinggal Diberi Arah
"Mereka sudah dibekali pelatihan manajemen dapur, pertanian, peternakan, hingga pengelolaan keuangan. Jadi mereka siap terjun membantu pemerintah," tambahnya.
Mayjen Jamallulael juga menyampaikan kebanggaannya atas hasil capaian peserta dalam pendidikan dasar militer, terutama dalam bidang menembak.
“Target nilai menembak mereka 750, tapi rata-rata justru di atas 800. Bahkan ada empat orang yang dapat nilai kumlot, sempurna 100. Saya sendiri jadi tentara belum pernah dapat nilai 100,” ujarnya.
Dalam demonstrasi peragaan usai upacara, para peserta menunjukkan kemahiran membongkar senjata tanpa melihat, hanya berdasarkan naluri dan perasaan.
“Anak-anak sekarang pintar-pintar. Meski hanya dua bulan, hasilnya luar biasa. Ini menunjukkan potensi besar mereka untuk terus dikembangkan,” ungkapnya.
Penutupan ini menjadi awal tugas besar para lulusan Komcad SPPI Batch-3 untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional melalui jalur pertahanan rakyat semesta dan sektor pelayanan publik.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!