Apa Itu Deep Learning ? Kurikulum Baru dari Mendikdasmen Tahun Ajaran 2025/2026

Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KURIKULUM BARU - Penggunaan kurikulum baru dari Medikdasmen di tahun ajaran 2025/2026 dalam tahap penerapan. Fokus pada nilai pemahaman siswa terhapa materi belajar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Untuk tahun ajaran baru 2025/2025 ini, Mendikdasmen bakal menerapkan kurikulum baru.

Pada kurikulum kali ini disebut dengan Deep Learning, dimana dalam konteks pendidikan merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konse dan penguasaan kompetensi secara mendalam.

Dalam Deep Learning, siswa didorong untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan menyelami topik yang sedang dipelajari.

Guna menjelajah lebih dalam dan menikmati keindahan panorama dari topik tersebut.

Pendekatan pembelajaran Deep Learning (belajar secara mendalam) adalah kontras dari pendekatan pembelajaran Surface Learning (belajar di permukaan) yang berusaha membahas banyak materi secara luas.

Tapi mengorbankan proses pemahaman dan peningkatan kompetensi dari para peserta didik.

Siswa akhirnya hanya terpaksa menghapal banyak hal tanpa dapat memaknai, memiliki, dan menikmati proses pembelajarannya.

Baca juga: 50 Soal Sejarah Islam Kelas 10 Ulangan/Ujian Semester Tahun Ajaran 2025/2026 Lengkap Kunci Jawaban

3 Elemen Utama dalam Deep Learning

1. Meaningful Learning

Teori Meaningful Learning yang dicetuskan oleh David Ausubel menjelaskan proses pembelajaran dimana guru membantu siswa untuk mengaitkan konsep baru yang akan diajarkan dengan konsep-konsep yang sebelumnya sudah mereka pahami.

Proses belajar Meaningful Learning ini bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. 

Misalnya, untuk memperkenalkan penjumlahan pecahan, kita bisa mulai dengan penjumlahan benda-benda yang lebih konkret terlebih dahulu.

1 ayam + 2 ayam = 3 ayam
1 bola + 2 bola = 3 bola
1 perlima + 2 perlima = 3 perlima → ⅕ + ⅖ = ⅗ 

Atau

1 ayam + 2 bebek = 1 unggas + 2 unggas = 3 unggas
1 lusin + 2 kodi = 12 buah + 40 buah = 52 buah
1 perdua + 2 pertiga = 3 perenam + 4 perenam = 7 perenam

2. Mindful Learning

Mindful Learning seringkali dikenal sebagai metakognisi dalam teori pendidikan.

Dalam Mindful Learning, siswa diajak untuk senantiasa sadar akan proses pembelajaran yang sedang ia jalani. Kesadaran ini terdiri dari beberapa aspek: 

- Kesadaran akan hal-hal yang sudah ia pahami atau kuasai sebelumnya.

- Kesadaran akan hal-hal yang belum ia pahami atau kuasai.

- Kesadaran akan pentingnya pemahaman atau penguasaan kompetensi dari apa yang ia sedang pelajari.

- Kesadaran akan alur proses pembelajaran yang sedang ia jalani demi tercapainya pemahaman atau kompetensi yang ingin ia capai.

- Kesadaran akan kemajuan pemahaman atau kompetensi setelah merefleksikan proses pembelajaran yang telah ia lewati, 

3. Joyful Learning

Joyful Learning menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif agar siswa dapat menikmati setiap bagian dari proses pembelajaran.

Contohnya, pendekatan pembelajaran melalui permainan (game) atau aktivitas interaktif dapat membuat siswa lebih antusias dalam belajar

Manfaat Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia

Penerapan Deep Learning dalam pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan tuntutan abad ke-21.

Melansir World Economic Forum, salah satu alasan kuat mengapa pendekatan ini diperlukan adalah karena relevansinya dengan kompetensi abad 21 atau 21st Century Skills, yang terbagi menjadi tiga poin besar, yaitu Foundational Literacies, Competencies, dan Character Qualities.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Berita Terkini