TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Hasil pantauan Sipongi atau Sistem Pemantauan Karhutla milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan terdapat dua titik panas (hotspot) di Kabupaten Sambas, Kalbar, Rabu 11 Juni 2025.
Dua titik hotspot yang terdeteksi dari data citra satelit NASA itu menunjukan tingkat kepercayaan sedang. Menanggapi itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, terus berkoordinasi dengan kecamatan.
"Kami minta konfirmasi via kecamatan atau desa terdekat terlebih dahulu," ucap Kepala BPBD Kabupaten Sambas Marjuni, Rabu 11 Juni 2025.
Lebih jauh, Marjuni menegaskan, BPBD Sambas meminta warga waspada kebakaran hutan dan lahan. Pihaknya mengimbau warga untuk waspada menghadapi cuaca kemarau.
• Sarasehan Bersama Mahasiswa, Bupati Satono Optimis Potensi Besar Generasi Muda Sambas
"Himbauan Pemda melalui BPBD, dalam menghadapi kondisi cuaca yang sudah mulai kemarau," ungkap Marjuni.
Marjuni juga menjelaskan, selain warga, elemen masyarakat lain juga diminta siaga mengantisipasi penyebab terjadinya karhutla.
"Kami menghimbau agar masyarakat agar waspada dan siaga terjadinya hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran khususnya hutan atau lahan," ucapnya.
Dia mengimbau, warga tidak lakukan pembukaan lahan dengan membakar, tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, khusus di lokasi yang rawan kebakaran.
"Melakukan tindakan untuk antisipasi terjadinya kebakaran, melaporkan sedini mungkin bila mengetahui terjadinya kebakaran secara dini ke aparatur desa setempat," jelasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!