Karhutla Kalbar

Kalbar Jadi Provinsi dengan Luas Karhutla Terbesar Kedua, Sekda Harisson Minta Pengawasan Diperkuat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAWANCARA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harisson, saat diwawancarai mengenai Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Lahan Provinsi Kalbar di Ballroom Hotel Ibis Pontianak, Sabtu 17 Mei 2025. Ia menyampaikan bahwa Pemprov Kalbar disebut telah melakukan berbagai upaya pengendalian termasuk diseminasi, aktivasi posko, pelatihan dan pembinaan kelompok relawan, serta patroli terpadu dan operasi pemadaman darat maupun udara.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, menyebut Kalbar sebagai provinsi dengan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbesar kedua di Indonesia. 

Hal ini disampaikannya saat kegiatan Konsolidasi Lapangan Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Lahan Provinsi Kalbar di Ballroom Hotel Ibis Pontianak, Sabtu 17 Mei 2025.

“Provinsi Kalimantan Barat itu nomor dua terluas kebakaran lahannya. Makanya Pak Menteri datang ke sini dan berkeliling ke provinsi lain, dan bagaima mengupayakan kerjasama dengan GAPKI, pemerintah provinsi, TNI, dan Polri,” ujar Harisson.

Ia menyebutkan bahwa luas wilayah Kalbar mencapai sekitar 14,7 juta hektare dengan kawasan hutan seluas 8,32 juta hektare dan Areal Penggunaan Lain (APL) sekitar 6,38 juta hektare. 

Kalbar juga memiliki ekosistem gambut terluas keempat secara nasional dengan luas 2,79 juta hektare dan jumlah kesatuan hidrologis gambut sebanyak 124.

Willy Midel Yoseph Terpilih Kembali Sebagai Ketua Umum ICDN Secara Aklamasi di Munas II Pontianak

“Sebagian besar dalam kondisi rusak. ekosistem gambut dalam kondisi rusak. Kami masuk dalam kategori rawan terjadinya kebakaran hutan, lahan, dan kebun yang mengakibatkan timbulnya bencana asap berulang setiap tahunnya. Berdasarkan data SIPONGI per April 2025 luas kebakaran lahan di Kalbar mencapai 494,2 hektare, tertinggi di Ketapang dan Kubu Raya,” jelasnya.

Pemprov Kalbar disebut telah melakukan berbagai upaya pengendalian termasuk diseminasi, aktivasi posko, pelatihan dan pembinaan kelompok relawan, serta patroli terpadu dan operasi pemadaman darat maupun udara.

Harisson juga menyoroti pentingnya regulasi untuk memperkuat pengawasan terhadap perusahaan sawit.

“Selama ini tidak semua perusahaan sawit menjadi anggota GAPKI. Maka itu Pak Menteri akan membuat aturan agar semua perusahaan wajib masuk GAPKI, supaya lebih mudah dalam mengontrol,” katanya.

Harisson juga mengajak masyarakat berperan aktif melalui  Masyarakat Peduli Api, Desa Mandiri Kalbar Jadi Provinsi dengan Luas Karhutla Terbesar Kedua, Sekda Minta Pengawasan Diperkuat Gambut, Desa Tangguh Bencana, dan Kelompok Tani Peduli Api, serta meminta dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam memperkuat sinergi pencegahan karhutla di Kalimantan Barat. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini