TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Atas arahan Kapolres Kapuas Hulu AKBP Roberto A. Uda SIK, MH, i Kabag Ops AKP Edhi Trisno T SH, MAP bersama personel Polisi Kehutanan (Polhut) serta perwakilan masyarakat Dusun Nanga Bungan, melaksanakan pengamanan barang bukti aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kecamatan Putussibau Selatan.
Kegiatan berlangsung di Buntut Riam 8 Bunuhut, Dusun Bungan, Desa Bungan Jaya, Kamis, 24 April 2025, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Surat Telegram Kapolda Kalbar, surat dari Kepala Balai Besar TNBK, dan surat perintah Kapolres Kapuas Hulu terkait upaya penghentian aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan melanggar hukum.
Tim gabungan terdiri dari 12 personel, termasuk anggota Polres Kapuas Hulu, petugas Polhut, dan tokoh masyarakat lokal, yang bersama-sama menindaklanjuti hasil pemantauan logistik ilegal yang diselundupkan pada malam hari.
Dalam patroli tersebut, tim gabungan berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dua unit mesin gerondong pemecah batu, serta 19 jeriken minyak kosong berbagai ukuran yang diduga digunakan dalam aktivitas PETI.
Barang bukti tersebut ditemukan di sebuah lokasi yang dijadikan tempat persinggahan sementara oleh para pelaku PETI. Seluruh barang bukti kemudian diamankan di Resort TNBK Nanga Bungan untuk proses lebih lanjut.
• Polres Kapuas Hulu dan TNBKDS Minta Pekerja PETI di Hulu Kapuas Pulang
Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat sekitar, yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan di kawasan konservasi nasional. Kolaborasi antara kepolisian, pihak kehutanan, dan masyarakat lokal menjadi kekuatan penting dalam menjaga TNBK dari ancaman kerusakan akibat aktivitas ilegal.
Kapolres Kapuas Hulu melalui Kabag Ops menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memberantas PETI, sekaligus menjaga kelestarian kawasan konservasi.
Diharapkan, langkah ini dapat menjadi peringatan bagi pelaku PETI serta membuka kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga sumber daya alam secara berkelanjutan.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!