TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Inilah ulasan dan pembahasan mengenai soal dan jawaban untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 10 SMA / SMK / MA halaman 8 - 10.
Soal latihan halaman 8 - 10 soal aktivitas 1.3 Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah.
Untuk pelajaran IPA kelas 10 SMA / SMK / MA terdiri dari 8 Bab diantaranya Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah, Bab 2 Virus dan Peranannya, Bab 3 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan 2030, Bab 4 Hukum Dasar Kimia di Sekitar Kita, BAB 5 Struktur Atom – Keunggulan Nanomaterial, Bab 6 Energi Terbarukan, Bab 7 Keanekaragaman Makhluk Hidup, Interaksi, dan Peranannya di Alam, dan Bab 8 Pemanasan Global: Konsep dan Solusi.
Siswa dapat memanfaatkan ulasan soal dan jawaban sebagai referensi dan bahan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah.
Yuk simak pembahasan soal dan jawaban pelajaran IPA Kelas 10 SMA / SMK / MA soal aktivitas 1.3 Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah dari buku Kurikulum Merdeka serta beberapa sumber:
• SOAL IPA Kelas 10 SMA Halaman 15 Kurikulum Merdeka, Faktor Apa Saja Menyebabkan Kesalahan Pengukuran
A. Jangka Sorong
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen pada jangka sorong.
Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm. Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara:
∆x = ½ × nilai skala terkecil
Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya. Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.
4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.
5. Membaca pengukuran Perhatikan Gambar 1.7 di samping. Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong
6. Menuliskan hasil pengukuran Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah sebagai berikut.
x ± ∆x
Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas.
Kunci Jawaban
A. Jangka Sorong
1. (1) Rahang dalam – mengukur tebal dan diameter luar benda.
(2) Rahang luar – mengukur diameter dalam benda.
(3) Pengukur kedalaman (Depth probe) – mengukur kedalaman benda.
(4) Skala utama cm – mengukur skala utama (satuan cm).
(5) Skala utama inci – mengukur skala utama (satuan inci).
(6) Skala nonius inci – mengukur skala nonius (satuan inci).
(7) Skala onius 0,1 mm – mengukur skala nonius (satuan inci).
(8) Pengunci – mengunci alat ukur.
2. NST skala utama 0,1 mm, NST skala nonius 0,01 cm. 3. 0,01 cm. 4. Cara menggunakan jangka sorong
(1) Menjepit benda diantara rahang tetap dan geser.
(2) Mengunci hasil pengukuran.
(3) Menetapkan nol skala nonius sebagai acuan pengukurannya.
(4) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat pada nol skala nonius, hasil pembacaan merupakan nilai skala utama.
(5) skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakan nilai skala nonius.
(6) menjumlahkan nilai skala utama dengan 0,01 × nilai skala nonius. 5. SU = 2,00 cm, SN = 1 × 0,01 = 0,01 cm, HP = 2,01 cm. 6. Hasil pengukuran = ( 7,25 ± 0,01 ) cm.
B. Mikrometer Sekrup
1. (1) Landasan (Anvil) – sebagai penahan benda.
(2) Poros (Spindle) – menjepit benda yang diukur.
(3) Bingkai (Frame) – penghubung landasan dengan komponen lainnya.
(4) Kunci (Lock) – mengunci poros agar tidak bergeser.
(5) Selubung dalam (Sleeve) – lintasan selubung luar dan tempat skala utama, dan skala utama – mengukur skala utama.
(6) Skala nonius - mengukur skala nonius.
(7) Selubung luar (Thimble) – tempat skala nonius yang dapat berputar dan bergeser.
(8) Roda bergerigi (Ratchet) – membatasi pergeseran poros (spindle) berlebih terhadap benda.
2. NST skala utama 0,5 mm, NST skala nonius 0,01 mm.
3. 0,01 mm.
4. Cara menggunakan mikrometer sekrup
(1) Menjepit benda di antara landasan (anvil) dan poros (spindle), serta menguncinya.
(2) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat di samping selubung luar, hasil pembacaan merupakan nilai skala utama.
(3) skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakan nilai skala nonius.
5. SU = 7,00 mm, SN = 25 × 0,01 mm, HP = 7,25 mm.
6. Hasil pengukuran = ( 7,25 ± 0,01 ) mm
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!