Berita Viral

TERUNGKAP Penyebab Tupperware Resmi Bangkrut

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi produk Tupperware. TERUNGKAP Penyebab Tupperware Resmi Bangkrut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhirnya terungkap penyebab Tupperware resm bangkrut setelah 78 berkarya dan pernah menjadi primadona bagi kaum ibu-ibu.

Hal itu diungkap oleh Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad.

Ia menilai setidaknya ada tiga faktor yang membuat perusahaan wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat (AS), Tupperware, bangkrut.

Tauhid menyebut faktor pertama adalah mekanisme pasar yang membuat produk-produk di pasaran bersaing. “(Ada) produk-produk dari luar, mereka selalu bersaing, berkompetisi, dengan produk-produk dari brand lain.

Memang karena mekanisme pasar,” kata Tauhid ditemui di Senayan Park, Jakarta Pusat, Kamis 19 September 2024.

Faktor kedua, lanjut Tauhid, adalah masuknya produk-produk impor yang memberikan harga jauh lebih murah.

78 Tahun Berkarya! Tupperware Mendadak Ajukan Bangkrut, Terungkap Alasan Sebenarnya

“Ya enggak bisa disalahkan, karena kan mereka (pesaing) katakanlah punya desain, punya macam-macam begitu,” ujar Tauhid.

Di Indonesia, Tauhid mencontohkan produk kompor Quantum yang juga pailit.

Kompor Quantum, sebut Tauhid, bersaing dengan kompor-kompor listrik.

“Kompor listrik kan murah-murah itu. Jadi kan orang memikirkan, kalau gas sekarang mahal, enggak ada konversi kompor listrik, maka juga market produk quantum lama-lama kurang,” kata Tauhid.

Faktor ketiga, kata Tauhid, kelas menengah lebih memandang harga daripada kualitas.

“Karena kita kelompok menengah ke bawah, harga adalah menjadi urutan (pertama), baru soal kualitas. Jadi itu harus dilihat,” kata Tauhid.

Diketahui, Perusahaan Tupperware Brands mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware, AS pada Selasa (17/9/2024).

Diberitakan Reuters, Kamis (19/9/2024), pengajuan kebangkrutan itu disampaikan Tupperware yang mengalami kerugian selama beberapa tahun belakangan.

Perusahaan tersebut dilaporkan memiliki utang sebesar 812 juta dollar Amerika (Rp 12,4 triliun).

Halaman
12

Berita Terkini