Gemawan Lanjutkan Gerak Kolaborasi Aksi Jaga Pesisir Bertajuk Konservasi Borneo Mangrove Action 2024

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Pegiat Lembaga Gemawan Bersama dengan Kolaborator dan Masyarakat melakuka penanaman bibit mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Sabtu 9 Maret 2024

TRIBUNPONTIANAK - Gemawan berkolaborasi dengan banyak pihak kembali memulai Aksi Jaga Pesisir (Sigap) Love Mangrove sebagai bagian dari upaya menyokong Konservasi Borneo Mangrove Action 2024.

Inisiatif yang diluncurkan di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Sabtu 9 Maret 2024.

Kegiatan itu menandai langkah awal dalam menjaga ekosistem mangrove, yang penting bagi keseimbangan lingkungan di pulau Borneo.

Aksi ini turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat yang secara bersama-sama dengan Gemawan dan para kolaborator lainnya melakukan penanaman ratusan bibit mangrove dengan metodologi selongsong yang terbuat dari bambu di sepanjang pesisir Desa Sungai Bakau Kecil.

Selain penanaman, kegiatan ini juga mencakup edukasi tentang pentingnya pelestarian mangrove serta upaya membangun kesadaran lingkungan di kalangan anak muda dan komunitas lokal.

Sekda Ismail Hadiri Peresmian Taman Edukasi Madu Kelulut Mempawah Mangrove Conservation

Aksi Sigap Love Mangrove ini adalah wujud nyata kolaborasi Gemawan dengan mitra kerjasama dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Borneo.

"Kami berharap melalui inisiatif ini, masyarakat dapat semakin peduli dan terlibat aktif dalam menjaga keberlangsungan mangrove yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies fauna dan flora serta memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim," ujar Ucup sapaan Lani Ardiansyah, Koordinator Program Gemawan.

Metode ini merupakan pengembangan dari kegiatan sebelumnya.

"Dimana inovasi dengan menggunakan media tanam berupa selongsong bambu dianggap berhasil,

sehingga aksi kali ini merupakan perluasan dari penanaman yang sudah dilakukan sebelumnya," jelasnya lagi.

Dewan Pendiri Gemawan, Hermawansyah mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman mangrove di pesisir Sungai Bakau Kecil ini dipilih karena desa punya daya tarik yang baik 

"karena menjadi pelopor untuk pengembangan metode berbasis kearifan tradisional untuk dikenalkan dengan penggunaan selongsong bambu," kata pria yang karib disapa Wawan.

JAGA Ekosistem Mangrove Warga Batu Ampar Bidik Produksi Gula Nipah Jadi Pundi Penghasilan Alternatif

"Ini adalah cara yang dipakai oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan terbukti ini alternatif yang sangat baik serta efisien," sambungnya.

Dirinya menyebut Aksi itu menjadi contoh nyata kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga nirlaba, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

"Gemawan bersama mitra kerjasama lainnya berkomitmen untuk terus mendukung dan menggerakkan lebih banyak lagi inisiatif konservasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat demi menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di wilayah Borneo," ujar pria kelahiran sungai bakau kecil tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini